Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Juni 2018, Nilai Tukar Petani Menguat 0,05%

        Juni 2018, Nilai Tukar Petani Menguat 0,05% Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) per Juni 2018 sebesar 102,04 atau naik 0,05% dari NTP Mei 2018 sebesar 101,99. Kenaikan NTP pada Juni 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan yang lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian.

        Sebagai informasi, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Dari NTP dapat pula diketahui daya tukar (terms of trade) produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

        Garis besarnya, semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Kenaikan NTP Juni 2018 didorong indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,36%, lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,30%.

        "Hampir seluruh subsektor mengalami kenaikan, kecuali tanaman perkebunan rakyat," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/7/2018).

        NTP subsektor tanaman pangan terpantau naik 0,09%; NTP subsektor peternakan naik 0,74%; subsektor perikanan naik 0,68%. Kenaikan juga dialami subsektor hortikultura sebesar 0,01%. Sebaliknya, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,78%.

        "Subsektor tanaman perkebunan rakyat turun karena ada penurunan indeks harga yang diterima petani, padahal harga yang dibayar petani mengalami kenaikan," tambah dia.

        Menilik regional, NTP Provinsi Maluku mengalami kenaikan tertinggi 0,78%. Sebaliknya, NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar yakni 1,87% dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: