PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) telah menyelesaikan proses pembelian lahan seluas 10 hektar yang berlokasi di Tanjung Morawa, Sumatra Utara.?
Menurut Presiden Direktur, Ridwan, pembelian lahan akan digunakan untuk pengembangan usaha.
"Kami akan mengembangkan bisnis produk sanitary yang saat ini permintaannya sangat menjanjikan," kata Ridwan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (9/7/2018).
Berdasarkan hasil telaahan internal, sektor properti sebagai pengguna produk sanitary masih mengalami tekanan. Namun demikian, kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat, dengan bukti produksi Perseroan selalu meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan hal tersebut, ditambah belum tersedianya pabrik produk sanitary di kawasan Sumatra akan menjadi peluang pasar yang besar.
Menurut Ridwan, bahwa bisnis baru yang akan dijalankan Perseroan akan mendukung bisnis inti yang dimiliki saat ini. Cetakan sarung tangan yang diproduksi Perseroan telah terbukti diterima pasar karena kualitasnya.
"Produk sanitary pada dasarnya berbahan baku sama dengan cetakan sarung tangan sehingga kami yakin pengembangan produk kami akan diterima pasar," ungkap Ridwan.
Perseroan sendiri mencatat pencapaian kinerja yang signifikan pada triwulan pertama tahun 2018, dengan mencatat penjualan sebesar Rp78,472 miliar dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp50,639 miliar. Dengan pengelolaan biaya yang optimal, pencapaian laba bersih untuk periode tersebut mencapai Rp18,044 miliar, atau meningkat sebesar 210,3% dibandingkan triwulan pertama tahun 2017 sebesar Rp5,815 miliar.
"Kami yakin dengan peningkatan kinerja yang herkesinambungan, pada tahun 2020 saat pabrik sanitary beroperasi akan meningkatkan kinerja Perseroan secara signifikan," kata Ridwan.
Namun demikian, Perseroan mengakui bahwa depresiasi nilai tukar Rupiah cukup membantu pencapaian kinerja keuangan pada triwulan pertama. Dengan penjualan mayoritas untuk pasar ekspor, khususnya pada periode triwulan pertama tahun 2018 Perseroan memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp143,6 juta. Pada periode yang sama tahun 2017 tercatat rugi selisih kurs sebesar Rp296,1juta.
Perseroan berdiri sejak 10 April 2002 dengan nama PT Mark Dynamics Indonesia yang bergerak dalam bidang industri manufaktur cetakan sarung tangan (hand former) berbahan dasar keramik. Berkantor pusat di Tanjung Morawa, Perseroan memiliki kapasitas produksi bulanan sebesar 540 ribu unit, yang merupakan kapasitas produksi terbesar di dunia. Perseroan telah menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 12 Juli 2017.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: