Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bappenas Senang Angka Kemiskinan di Indonesia Makin Kecil

        Bappenas Senang Angka Kemiskinan di Indonesia Makin Kecil Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai, momentum turunnya tingkat kemiskinan yang akhirnya mencapai satu digit (single digit) atau di bawah 10 persen, harus dimanfaatkan untuk terus menekan tingkat kemiskinan semakin rendah lagi.

        "Kita ingin menggunakan momentum 'single digit' dari 'poverty rate' ini, artinya dibawah 10 persen, sebagai awal kita untuk menata permasalahan kemiskinan secara lebih serius," ujar Bambang saat diskusi dengan awak media di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa.

        Dengan kata lain, lanjut Bambang, selain upaya yang lebih terintegrasi, program yang lebih baik, serta anggaran yang lebih kuat untuk mengurangi kemiskinan, perlu juga semacam kesepakatan bahwa dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia, salah satu yang perlu diperhatikan adalah justru tingkat kemiksinan, pengangguran, maupun ketimpangan.

        "Mudah-mudahan dengan sekali ia masuk di bawah 10 persen, ini akan berlanjut terus. Jangan sampai seperti tahun 98 dimana kemiskinan naik karena ekonominya kontraksi cukup besar," kata Bambang.

        Bambang mencontohkan pada zaman Orde Baru dulu dimana upaya pemerintah yang paling berat saat itu adalah membawa inflasi turun hingga satu digit. Untuk saat ini, pemerintahan sekarang membawa misi untuk mengurangi kemiskinan serendah-rendahnya kendati sudah menembus satu digit.

        "Mudah-mudahan ini akan berlangsung terus sehingga tingkat kemiskinan kita persis seperti negara yang sudah maju, artinya dibawah lima persen atau tiga persen. Tapi itu tentunya perjalanan di masa depan," kata Bambang.

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia mencapai 25,95 juta orang atau 9,82 persen, berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang atau 10,12 persen.

        Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 1,82 juta orang Selama periode September 2017 - Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang, dari 10,27 juta orang pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018.

        Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 505 ribu orang, dari 16,31 juta orang pada September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: