Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Darah Para Pemimpin Muda

        Darah Para Pemimpin Muda Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jangan tunggu bangsa kita habis ditelan bangsa lain karena pada prinsipnya kehidupan dunia itu saling bersaing dan mengusai. Hegemoni pada prinsipnya akan tetap ada di muka bumi dengan konsep dan metode yang berbeda.

        Jangan hanya bisa menunggu orang lain berbuat, tapi mulailah dengan pergerakan tangan kecil kita yang hanya dengan modal niat baik, tulus, dan ikhlas untuk mencari ridho Allah serta untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

        Kalaulah Presiden Soekarno dulu butuh 10 orang pemuda untuk menggerakkan Indonesia maka kita harus memulai dengan satu juta pergerakan pemuda dalam ritme dan tujuan yang sama. Tidak hanya untuk Indonesia tapi untuk dunia karena negeri ini adalah milik dunia. Seperti yang diajarkan oleh nabi kalau Islam hidup untuk rahmatan lil alamin.

        Kita siapkan blue print untuk Indonesia 30 tahun ke depan dengan target masing-masing sektor yang sangat jelas dan arahan yang akurat dengan mengedepankan kemaslahatan bukan mengedepankan ketamakan penguasaan.

        Belanda dan Inggris menjadi raksasa dan penjajah di seluruh dunia dengan penguatan dari kelautan dengan armada perang lautnya. Ternyata hal itu sesuai dengan Al-Quran, perbandingan kupasan ayat tentang laut dibandingkan dengan darat adalah 70:30. Kenyataannya, komposisi dunia ini 70% adalah laut dan 30% darat (data faktual) dan hal tersebut sesuai dengan geografis Indonesia

        Berarti, Indonesia adalah gambaran kecil dunia yang tertuang di dalam Al-Quran. Target utama adalah penyelarasan dan terobosan kaum muda yang disesuaikan dengan blue print kita. Jangan takut dengan hegemoni kekuasaan asing. Dengan kebersamaan anak muda, biarkan asing yang takut dengan kita.

        Jangan biarkan darah-darah pemimpin muda bangsa ini hanya mengisi relung jasmani pribadi tanpa memberikan kontribusi kepada negeri. Mari sebarkan semangat untuk berjuang melawan kemiskinan, melawan kehausan persatuan, dan melawan rongrongan penindasan kesejahteraan.

        Bersatulah wahai darah-darah pemimpin muda, jangan lihat warna kulitmu, jangan lihat asal daerahmu, jangan lihat backgroud organisasimu tapi lihat di mana bumimu dipijak untuk bertekat memberikah maslahat umat. Sebarkan virus kebangkitan dari pemimpin-pemimpin muda hingga Indonesia menjadi jaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: