Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Industri Tekstil Ditargetkan Tembus 5 Besar Dunia

        Industri Tekstil Ditargetkan Tembus 5 Besar Dunia Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai salah satu sektor prioritas manufaktur dalam peta jalan industri keempat, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ditargetkan masuk jajaran lima besar dunia pada 2030 mendatang.

        Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yakin industri TPT dalam negeri mampu kompetitif di kancah global karena telah memiliki daya saing tinggi. Hal ini didorong lantaran struktur industri sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

        "Khusus untuk industri shoes and sport apparels, produksi kita?sudah melewati China. Bahkan, di Brasil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80%," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

        Oleh karena itu, kata dia, pemerintah terus memacu kinerja industri TPT. Apalagi sektor tersebut tergolong padat karya dan berorientasi ekspor, sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

        "Pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah strategis agar industri TPT nasional bisa memasuki era digital," ujarnya.

        Langkah tersebut, lanjut Airlangga, selama tiga hingga lima tahun ke depan, Kementerian Perindustrian fokus mendongkrak kemampuan di sektor hulu untuk meningkatkan produksi serat sintetis. Upaya yang dilakukan, antara lain menjalin kerja sama atau menarik investasi perusahaan penghasil serat berkualitas.

        "Ini juga bertujuan guna mengurangi impor," tuturnya.

        Selain itu, pemerintah akan lebih mendorong pemanfaatan teknologi digital, seperti 3D printing, automation, dan internet of things. Transformasi tersebut diyakini dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas.

        "Jadi, kami akan membangun klaster industri tekstil terintegrasi dengan terkoneksi teknologi industri 4.0," imbuhnya.

        Lebih lanjut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran permintaan dari pakaian dasar (basic clothing) menjadi pakaian fungsional seperti baju olahraga, industri TPT nasional perlu membangun kemampuan produksi dan meningkatkan skala ekonomi agar dapat memenuhi permintaan pakaian fungsional di pasar domestik maupun ekspor.

        Sebelumnya, Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kemenperin Muhdori mengaku optimistis, industri TPT nasional dapat tumbuh hingga 4-6% pada 2018. Tahun lalu, sektor ini mampu tumbuh sebesar 3,45%, melonjak tajam dibanding 2016 yang mencapai 1,76%.

        "Sebesar 30% pakaian jadi dari hasil industri tekstil kita untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sedangkan 70%-nya untuk ekspor," ungkapnya.

        Kemenperin mencatat, nilai ekspor industri TPT nasional mencapai US$12,58 miliar pada 2017 atau naik 6% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, sektor ini menyumbang ke PDB sebesar Rp150,43 triliun pada 2017.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: