Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkab Lebak Terus Pantau Persediaan Bahan Pokok

        Pemkab Lebak Terus Pantau Persediaan Bahan Pokok Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Lebak -

        Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengawasi persediaan bahan pokok menyusul melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.

        "Kami menerima laporan stok bahan pokok melimpah dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat," kata Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana di Lebak, Minggu (09/09/2018).

        Pemerintah daerah setiap hari mengawasi persedian bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak.

        Mereka petugas di lapangan melakukan pemantauan di Pasar Rangkasbitung, Maja, Bayah dan Cipanas. Sebab, dikhawatirkan bahan pokok terjadi kelangkaan akibat adanya penimbunan sehubungan melemahnya nilai tukar rupiah itu.

        Namun, pihaknya mengapresiasi sejak sepekan terakhir pergerakan harga bahan pokok tidak terjadi kenaikan dan relatif stabil.

        "Kami menjamin stok bahan pokok melimpah juga harga di pasaran stabil dan tidak terjadi kenaikkan," katanya.

        Menurut Orok, berdasarkan pemantauan di lapangan saat ini, harga bahan pokok stabil, seperti beras premium kualitas KW I dijual Rp9.929/kg, beras KW II Rp9.336/kg, dan beras KW III Rp8829/kg.

        Harga gula pasir Rp12.429/kg, telur ayam Rp23.857/Kg, minyak goreng tanpa merk Rp10.867/Kg, daging sapi murni Rp121.429/kg, dan daging kerbau Rp121.429/kg.

        Selain itu, daging ayam Rp36.000/kg, kedelai Rp9.700/kg, terigu Rp9.700/kg, cabai kriting Rp25.400/kg, dan cabai besar Rp32.000/kg.

        "Kami yakin stabilnya harga bahan pokok itu karena pasokan melimpah dan tidak terjadi kelangkaan di pasaran," katanya menjelaskan.

        Menurut dia, pihaknya kini mengoptimalkan pengawasan harga bahan pokok di pasaran agar tidak terjadi penimbunan barang sehingga terjadi kenaikkan inflasi.

        Pengawasan juga melibatkan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan Satgas Pangan dari kepolisian.

        Sebab, dikhawatirkan para distributor menaikkan harga bahan pokok akibat dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar itu.

        Pemerintah daerah juga akan melakukan operasi pasar jika terjadi lonjakan harga di pasaran.

        "Kami minta pedagang juga tidak menaikkan harga bahan pokok," katanya.

        Orok mengatakan,selama ini, pasokan bahan pokok ke sejumlah pasar berjalan lancar.

        Bahkan, sejauh ini, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah tidak ada masalah. Mereka bisa mencukupi kebutuhan bahan pokok tersebut.

        "Kami yakin harga bahan pokok stabil dan tidak terjadi kenaikkan," katanya.

        Budiman (45), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku sejak sepekan terakhir kebutuhan bahan pokok stabil dan tidak melonjak.

        "Kami merasa lega harga-harga bahan pokok terjadi kenaikkan,meski nilai tukar rupiah melemah," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: