Kredit Foto: PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero) menegaskan komitmen percepatan energi hijau melalui rencana pembangunan pembangkit 2025–2034, di mana 76 persen dari tambahan kapasitas 69,5 GW akan berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Vice President Hydro Energy PLN, Ardian Inkaresa menyebut langkah ini sebagai lompatan besar menuju bauran energi bersih nasional. Ia menjelaskan bahwa teknologi surya akan menjadi tulang punggung transisi.
“Solar memegang peranan sekitar 17 GW, sementara saat ini kita baru punya sekitar 500 MW. Artinya solar akan menduplikasi dirinya hampir 20 kali selama 10 tahun ke depan,” ujarnya dalam Warta Ekonomi Energy Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Selain PLTS, PLN juga menyiapkan pembangunan 6 GW BESS dan 4 GW pumped hydro storage, termasuk proyek Cisokan yang saat ini masih konstruksi. Teknologi penyimpanan energi ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas jaringan.
“Ke depan yang akan seksi itu PLTS, bayu, dan BESS. Storage jadi kunci untuk menyokong penetrasi energi hijau,” kata Ardian.
Saat ini bauran EBT Indonesia masih di angka 14,2 persen, dengan hidro sebagai kontributor terbesar. Namun PLN yakin rencana penambahan kapasitas EBT akan membawa Indonesia lebih cepat mengejar target jangka panjang menuju emisi nol bersih 2060.
Baca Juga: PLN: Energi Surya Akan Melonjak 20 Kali Lipat, Smart Grid dan BESS Jadi Andalan
“Proyek-proyek yang telah diresmikan tahun ini adalah komitmen kami untuk terus meningkatkan bauran energi hijau,” tegas Ardian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement