Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Gerakan Satu Juta Rumah dilakukan dengan menyinergikan berbagai pihak secara nasional untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mencapainya.
"Program ini merupakan gerakan bersama pemerintah, daerah, dunia usaha atau pengembang, dan masyarakat di mana setiap tahun ditargetkan mencapai jumlah satu juta unit hunian," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Wijayanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin *(24/9/2018).
Menurut dia, program satu juta rumah merupakan salah satu bentuk nyata keseriusan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita terpenuhinya kebutuhan rumah bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama rumah terjangkau layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Program tersebut, lanjutnya, meliputi penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan proporsi sekitar 70%bagi MBR, dan 30%?bagi non-MBR.
Pada saat ini juga sedang digelar Indonesia Properti Expo 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), 22-30 September, yang diikuti oleh 149 pengembang yang menawarkan 700 proyek terdiri baik KPR subsidi maupun nonsubsidi.
Kementerian PUPR turut berpartisipasi dalam pameran tersebut dengan gerai berupa purwarupa rumah Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat). Para pengunjung dapat melihat langsung dan mendapatkan penjelasan dari petugas mengenai pembangunan Risha dan dekorasi rumah di dalam rumah Risha.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menyatakan bahwa teknologi Risha bisa membantu mewujudkan Program Satu Juta Rumah.
Khalawi Abdul Hamid menyatakan bahwa pihaknya telah menawarkan teknologi Risha kepada para pengembang perumahan.
"Kami sudah mengundang para pengembang serta asosiasi pengembang yang ada di Indonesia untuk melihat langsung teknologi Risha," katanya.
Menurut dia, adanya teknologi Risha ini akan mempermudah dan mempercepat pembangunan rumah dan yang penting adalah tahan gempa.
Selain itu, teknologi ini dinilai sangat mudah untuk diaplikasikan juga dapat digunakan untuk pembangunan perumahan di daerah terpencil yang sulit untuk menemukan bahan material bangunan.
"Kami terus mendorong pemanfaatan dan aplikasi Risha yang merupakan hasil penelitian yang dikembangkan oleh Balitbang PUPR. Dan ini juga upaya pemerintah untuk mendorong capaian Program Satu Juta Rumah," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: