Amerika Serikat menaruh "pisau ke leher China" pada masalah perdagangan, seorang pejabat senior China mengatakan, karena kedua pihak berjuang untuk menemukan cara untuk mengakhiri kebuntuan selama beberapa bulan atas friksi perdagangan yang kian memanas.
Sehari setelah kedua pihak menumpuk tarif baru atas barang-barang satu sama lain, wakil menteri perdagangan China, Wang Shouwen, mengatakan dimulainya kembali pembicaraan tentang masalah perdagangan tergantung pada niat baik 'Paman Sam'.
Tarif AS atas barang-barang China senilai $200 miliar dan pajak pembalasan dari Beijing senilai $60 miliar produk AS dilancarkan pada Senin (24/9/2018) karena perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia meningkat, pasar keuangan global yang mengerikan, seperti dilansir The Guardian, Selasa (25/9/2018).
China juga menuduh Amerika Serikat terlibat dalam "bullyisme perdagangan", dan juga mengatakan Washington mengintimidasi negara lain untuk tunduk pada kehendaknya, menurut sebuah kertas putih pada sengketa yang diterbitkan oleh dewan negara atau kabinet China, Senin (24/9/2018).
Saham Asia secara luas turun pada Selasa (25/9/2018) di tengah kegelisahan di pasar tentang perselisihan yang sedang berlangsung. Meskipun Nikkei di Tokyo naik sedikit, indeks Shanghai Composite turun 0,5% dan saham di Sydney turun 0,3%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: