Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengakui perlu bekerja lebih keras untuk mendongkrak elektabilitasnya dan capres Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019. Hal tersebut terkait hasil survei lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan sosok calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno belum signifikan memberikan tambahan efek elektoral bagi pasangan capresnya masing-masing.
"Ya kami kerja harus lebih kuat lagi, cawapres KH Ma'ruf dan saya harus menjadi pendongkrak elektabilitas Pak Prabowo dan Pak Jokowi," kata dia di Jakarta, Senin
Sandiaga menyebut tugas cawapres salah satunya harus membantu menaikkan elektabilitas capres, bukan hanya menjadi ban serep.?Langkah untuk meningkatkan elektabilitas adalah dengan turun ke masyarakat dan bertemu langsung dengan harapan menyentuh hati dan menangkap aspirasi masyarakat.
Dalam survei tersebut, sebanyak 60,2 persen responden memilih Jokowi sedangkan 28 persen memilih Prabowo dan responden tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 11,1 persen sehingga untuk mendongkrak elektabilitas padangan nomor urut 02 Sandiaga harus bekerja lebih keras.
"Ya itu takdir saya. Saya harus kerja keras kerja, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Saya melihat tantangannya di situ," ucap Sandiaga.
Namun, ia merasa terbantu dengan isu ekonomi karena menurut dia, isu ekonomi menjadi topik yang mendominasi dan lebih dari separuh masyarakat Indonesia menyebut soal keadaan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: