Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Mukhamad Misbakhun mengatakan terlalu naif jika penundaan kenaikan harga BBM dikaitkan dengan kontestasi Pilpres.
"Terlalu naif kalau dikait-kaitkan. Penundaan itu karena pemerintah melihat bahwa kenaikan USD dan kenaikan harga minyak masih bisa di-manage.?Risiko fiskalnya oleh pemerintah bisa ditangani, sehingga tidak perlu ada kenaikan harga BBM untuk saat ini," kata Misbakhun di Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Politisi Partai Golkar itu menambahkan penundaan itu menunjukkan komitmen politik ekonomi Jokowi untuk memastikan semua harga kebutuhan pokok rakyat tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat.
"Ini menyangkut keberpihakan pemerintahan Pak Jokowi pada rakyat kecil," jelas dia.
Legislator yang getol membela Jokowi itu?mengatakan melihat survei, elektabilitas?Jokowi terus menguat di beberapa lembaga survey yang kredibel.
"Memang kami harus hati-hati dalam mengambil kebijakan karena rawan dijadikan gorengan politik oleh pihak capres lainnya," jelas Misbakhun.
Misbakhun merasa kubu lain kerap menjadikan hampir semua isu sebagai komoditas bahan kritik tanpa memperhatikan lagi substansi kritiknya.
"Mereka miskin konsep dan dangkal dalam membangun narasi program. Akibatnya semua dijadikan bahan kritik dan polemik di ruang publik karena kehilangan narasi besar membangun negara," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: