Konferensi minyak sawit terbesar dunia, Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Tahun ini, IPOC yang menjadi konferensi sawit terbesar dunia ini mengangkat tema "Palm Oil Development: Contribution to SDGs". Sekitar 1.500 peserta dari 36 Negara hadir pada IPOC 2018 & 2019 Price Outlook.
Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Joko Widodo pada peresmian Pembukaan IPOC 2018.
"Dukungan Bapak Presiden kepada sektor kelapa sawit sangat besar. Ini ditunjukkan dengan berbagai kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan sektor kelapa sawit termasuk pada program? peningkatan produktivitas dan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat," kata Joko di Nusa Dua, Senin (29/10/2018).
Joko mengatakan, dukungan pemerintah lainnya ditunjukkan pada pelaksanaan program mandatory B20, pengembangan pasar-pasar ekspor baru, dan pengembangan SDM kelapa sawit di berbagai perguruan tinggi.
"Belum pernah ada Presiden RI yang menanam sendiri dan langsung tanaman kelapa sawit ini," kata Joko.
Joko Supriyono juga menyampaikan apresasi karena pemerintah cukup aktif mengkampanyekan industri sawit Indonesia di luar negeri. Khususnya di negara-negara tujuan ekspor.
"Bahkan Bapak Presiden selalu pasang badan memberikan perlindungan terhadap segala bentuk hambatan perdagangan minyak sawit, khususnya di Eropa dan AS," katanya.
Joko mengatakan, produksi minyak sawit Indonesia mencapai 42 juta ton di mana 30 juta ton akan diekspor.
"Karena itu, terkait program mandatory biodiesel B20 kami sangat siap menyediakan bahan baku. Dengan pasokan minyak sawit sebesar ini, program biodiesel tidak pernah kesulitan bahan baku," kata Joko.
Dalam peresmian Pembukaan IPOC kemarin, hadir sekitar 200 orang, 200 petani plasma, para Pengurus Pusat dan Cabang Gapki, serta para pimpinan perusahaan kelapa sawit.
Dalam acara Pembukaan IPOC ini, Presiden Joko? Widodo juga menyerahkan hadiah bagi pemenang? lomba TBS (tandan buah segar) terberat dan? produktivitas kebun. Pemenang hadiah TBS terberat adalah Suparji, petani sawit dari Sumatra Selatan, dengan TBS seberat 95 kilogram. Sementara petani dengan produktivitas tertinggi yaitu 22,1 ton dimenangkan oleh KUD Petapahan Maju Bersama, Kabupaten Kampar, Riau.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh