Qantas Group mencatat pendapatan pada kuartal pertama tahun fiskal 2019 dengan peningkatan sebesar 6,3%, menjadi AUD4,41 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
CEO Qantas Group, Alan Joyce menyatakan bahwa kondisi pasar yang positif dan kelebihan strategi grup turut membantu performa keuangan di kuartal ini.
"Rekor performa pendapatan kami yang berasal dari pertumbuhan penumpang di kuartal pertama ini menunjukkan bahwa kami mampu menutup biaya bahan bakar secara signifikan," kata Joyce dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Dia menjelaskan, performa pendapatan yang kuat juga membantu mengimbangi sebagian kenaikan biaya non-bahan bakar, seperti komisi tinggi untuk agen perjalanan dengan pendapatan yang tinggi, serta dampak dari melemahnya dolar Australia.
"Permintaan pasar terhadap penerbangan tetap kuat, dan kami juga melihat turunnya pertumbuhan kapasitas kompetitor," jelasnya.
Joyce?menambahkan, "Dari portofolio kami secara keseluruhan, kami memiliki sejumlah faktor yang membantu untuk mengelola siklus tantangan yang mempengaruhi sektor bisnis ini. Kami menduduki salah satu posisi terdepan di pasar domestik, memiliki keuntungan struktural di segmen bisnis internasional, dan mencatatkan diversifikasi pendapatan dari program Loyalty."
Di seluruh operasi grup domestik (Qantas dan Jetstar), pendapatan unit usaha meningkat sebesar 6,8%. Pasalnya, permintaan perjalanan tetap kuat di pasar bisnis dan rekreasi. Begitu pun dengan sektor sumber daya yang turut membaik.
Sementara pendapatan unit usaha di seluruh grup internasional meningkat sebesar 4%. Peningkatan pendapatan ini didukung oleh perubahan struktural pada jaringan internasional Qantas, termasuk rute Perth-London, perjanjian codeshare yang telah diperbarui, dan arus lalu lintas yang terkait dengan kembalinya maskapai fokus pada hub Singapura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: