Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Timses Prabowo-Sandiaga Ogah Minta Maaf Soal 'Tampang Boyolali', Pernyataan Hanura 'Pedas'

        Timses Prabowo-Sandiaga Ogah Minta Maaf Soal 'Tampang Boyolali', Pernyataan Hanura 'Pedas' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ogah minta maaf atas pernyataan sang capres yang menyinggung 'Tampang Boyolali'. Atas hal itu, Partai Hanura menilai baik Prabowo maupun timses pasangan capres nomor urut 02 itu amburadul.

        Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah Zubir, mengatakan amburadulnya komunikasi politik Prabowo seharusnya bisa ditutupi oleh timses Prabowo-Sandi. Namun sayangnya tim tersebut malah ikut-ikutan terbawa arus gaya komunikasi politik.

        Menurutnya, keamburadulan itu terlihat dari ucapan Prabowo soal 'tampang Boyolali' yang tidak mencerminkan sikap kebangsaan yang baik. Karenanya menyarankan Prabowo bisa menjaga ucapan.

        "Pernyataan Prabowo yang menganalogikan kemiskinan dengan tampang Boyolali adalah bentuk komunikasi politik yang amburadul yang tidak mengindahkan kaidah berbangsa dan bernegara yang baik, apalagi Prabowo adalah capres Indonesia tahun 2019 yang seharusnya menjaga betul diksi seorang negarawan," jelasnya di Jakarta, Senin (5/11/2018).

        Inas menilai, timses Prabowo-Sandiaga terlalu terburu-buru merespons kemarahan masyarakat Boyolali. Karena itu ia memprediksi Prabowo-Sandi bakal banyak kehilangan suara di Pulau Jawa.

        "Jadi jangan heran jika kemudian Prabowo akan kehilangan suara sangat banyak di Pulau Jawa," imbuhnya.

        Ia menambahkan, masyarakat Boyolali meminta Prabowo meminta maaf atas ucapannya yang menyinggung 'tampang Boyolali'. Namun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, menolak meminta maaf.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: