Perusahaan teknologi, General Electric (GE) melalui GE Foundation ikut berpartisipasi menyumbang untuk kebutuhan para korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah serta di Lombok, Nusa Tengggara Barat.
Penyerahan donasi secara simbolis? diserahkan langsung oleh CEO GE Indonesia, Handry Satriago kepada Direktur Nasional Habitat untuk Kemanusiaan Indonesia? Susanto Samsudin di Jakarta, Selasa (6/11/2018). Selanjutnya donasi di pergunakan untuk merekonstruksi infrastruktur air bersih dan unit sanitasi di Lombok dan Palu yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami.
GE Foundation memberikan donasi senilai US$ 250.000, yang disalurkan melalui Habitat for Humanity (HFH), LSM dalam bidang perumahan yang membangun dan menyediakan layanan terkait perumahan.Program ini diharapkan dapat membantu setidknya 1.000 keluarga.
CEO GE Indonesia , Handry Satriago mengatakan GE selalu berkomitmen untuk selalu memainkan peran aktif dalam pembangunan Indonesia, termasuk ketika terjadi bencana? dengan meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana seperti di Lombok dan Palu.
?Kami sengaja tidak membuat dalam bentuk CSR karena konteks GE selalu secara sukarela (voluntary). Ini bukan pencitraan apalagi strategi perusahaan . Ini tentang kemanusiaan,? kata Handry di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Ia mengatakan sejak 2002 telah bekerja sama dengan HFH? di dalam sejumlah proyek pemulihan dampak bencana dan pengembangan masyarakat. Tahun 2004 GE Foundation mendukung rekonstruksi infrastruktur air bersih dan sanitasi di Aceh dan Yogyakarta yang rusak parah akibat tsunami dan gempa bumi.
?Khusus di Lombok kami juga fokus untuk air bersih dan sanitasi karena kami merasa banyak perusahaan sudah membantu. Kami ingin mencoba memberikan kontribusi khusus penyediaan air bersih dan sanitasi,? ujarnya.
Sementara itu Direktur Nasional Habitat untuk Kemanusiaan Indonesia? Susanto Samsudin menambahkan kehadiran air bersih sangat penting terutama di dalam masa rehabilitasi. Khusus di Lombok khususnya daerah Sajang? akan dibangun water storage sekitar 150 meter kubik untuk 530 kepala keluarga.
?Kita juga akan membangun pipa sekitar 3 km. Hal ini dikarenakan mata airnya jauh sekali dan itu hancur. Sehingga desa-desa kabupaten Sajang akan mendapat air dan bisa kembali normal,? Kata Susanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: