- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Percepat Dekarbonisasi, GE Dorong Percepatan Penerapan Energi Terbarukan dan Gas
Percepatan serta penerapan strategis energi terbarukan dan energi gas dapat berkontribusi pada lajunya proses pengurangan perubahan iklim dalam jangka pendek, seraya mendukung program pengurangan emisi karbon dunia di masa depan. Usulan dekarbonisasi dari sudut pandang sektor energi ini merupakan salah satu fokus pembahasan para pembicara pada kegiatan diskusi perubahan iklim yang diadakan oleh GE, Kamis, 29 April 2021.
Sesi diskusi yang diadakan seiring dengan kegiatan Earth Day and Leaders’ Summit on Climate ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Baca Juga: Dukung Energi Bersih, Pertamina Hadirkan SPKLU
Regional Engineering Director GE Gas Power Som Shantanu mengisi sesi utama presentasi dengan menyampaikan beberapa rekomendasi dari kajian terbaru GE Accelerated Growth of Renewables and Gas Power Can Rapidly Change the Trajectory of Climate Change.
"Tidak ada sumber energi yang memadai jika digunakan secara mandiri. Namun, jika pemakaiannya digabungkan, sumber-sumber energi tersebut dapat mendukung proses dekarbonisasi pada kecepatan dan skala yang diperlukan untuk membantu mencapai tujuan iklim yang substansial," kata Shantanu, Kamis (29/4/2021).
Seiring dengan tujuan Indonesia untuk dapat menggunakan energi terbarukan sebanyak 23% pada 2025 dan untuk mengurangi emisi gas kasa sebesar 29% pada 2030, CEO GE Indonesia Handry Satriago menyatakan, diskusi seperti sangat penting dan relevan.
"Sebagai salah satu pelaku industri pada sektor energi yang menyediakan hamper 30% dari kebutuhan listrik saat ini–GE selalu mencari cara untuk memperkenalkan ide-ide baru, pemikiran, beragam teknologi, dan kajian terkini dalam memberikan dukungan bagi rencana masa depan energi Indonesia," kata Handry.
Handry Satriago menyatakan bahwa seiring dengan rencana Pemerintah Indonesia yang akan melipatgandakan kapasitas energi terbarukan dari 9% di 2020 menjadi 23% di 2025, beberapa pembangkit listrik baru akan diupayakan dapat beroperasi dengan biaya rendah dan menggunakan sumber-sumber daya lokal asli.
"Memperkenalkan solusi-solusi yang kompetitif dan fleksibel untuk menstabilkan jaringan listrik serta keseimbangkan energi terbarukan berselang adalah fokus yang lainnya, dan kami berharap dapat berperan aktif dalam transisi ini," tambahnya.
Dalam hal energi terbarukan, GE telah menghasilkan lebih dari 100 MW dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air yang dibangun di Indonesia. GE juga menyediakan teknologi yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga panas bumi Karaha dan tenaga air Jatiluhur di Jawa Barat, dan telah mendukung pembangkit listrik tenaga panas bumi Lahendong selama lebih dari 20 tahun.
Kehadiran GE di lanskap energi Indonesia yang cukup luas juga cukup signifikan. Melalui pengalaman, beragam teknologi pembangkit listrik, GE telah membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas lebih dari 25 GW. Sebagian besar menggunakan tenaga gas, uap, dan energi-energi terbarukan lainnya. Fokus penting lainnya adalah inovasi, dan turbin gas kelas H telah diperkenalkan GE di Indonesia. Reputasi ini terus dijaga oleh GE melalui beragam proyek seperti Jawa 1, Tambak Lorok, dan proyek- proyek lainnya.
Turbin gas HA merupakan salah satu terobosan teknologi dari GE. Sebagai salah satu turbin gas yang paling efektif di dunia, turbin gas HA melampaui beberapa rekor industri dan rekor dunia dalam hal kinerja.
GE juga menawarkan rangkaian turbin gas teruji untuk hidrogen dan operasional yang serupa dengan bahan bakar rendah BTU, dengan lebih dari 6 juta jam operasional dalam beberapa dekade untuk penggunaan di lebih dari 75 turbin gas. GE terus melakukan riset dan pengembangan teknologi-teknologi hidrogen dan carbon capture, bermitra dengan Global Research Center GE untuk membantu lebih banyak pengurangan jejak karbon hingga mendekati nol pada penggunaan energi gas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: