Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kuartal III 2018, Laba Bersih TBIG Turun 4,1%

        Kuartal III 2018, Laba Bersih TBIG Turun 4,1% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat pendapatan? sebesar Rp3.168 triliun di kuartal III tahun 2018. Angka tersebut naik sebesar 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp2,975 triliun.

        Sedangkan, laba bersih di kuartal III tercatat turun 4,1% menjadi Rp623,45 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp650,14 miliar.

        Chief Executive Officer (CEO) TBIG, Hardi Wijaya Liong, mengatakan per 30 September 2018, TBIG memiliki 24.886 penyewaan dan 14.450 site telekomunikasi. Perseroan kini memiliki 14.391 menara telekomunikasi dan 59 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 24.827, dengan rasio kolokasi menjadi 1,73%.

        "Kami melihat peningkatan permintaan yang signifikan dari pelanggan kami untuk menara dan kolokasi. Kami menambahkan 1.133 penyewaan yang terdiri dari 652 site telekomunikasi dan 481 kolokasi secara perhitungan kotor di kuartal ketiga 2018," jelasnya di Jakarta, Senin (12/11/2018).

        Ia juga menambahkan kuartal ini merupakan kuartal terbaik TBIG di tahun 2018 dalam hal pertumbuhan dan penambahan penyewaan tersebut. Perseroan membukukan sebanyak 2.350 penyewaan untuk sembilan bulan pertama tahun 2018. Adapaun perseroan menargetkan penyewaan sebesar 2.500 hingga akhir tahun ini.

        "Kami terus mematuhi strategi konservatif untuk melindung nilai seluruh utang kami dengan lindung nilai yang sesuai dengan jatuh tempo utang dan semua lindung nilai kami tetap efektif," pungkas Helmy.

        Sekedar informasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dimiliki oleh Saratoga Group dan Provident Capital.
        ??????????????????????????????????????????????

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadya Zul El Nuha
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: