Era disruptif memberi peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mengakselerasi bisnis mereka. Hal itu karena perkembangan teknologi di era disruptif ini telah menjadikan kegiatan ekonomi yang pada awalnya panjang dan rumit menjadi lebih cepat dan mudah. Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan para pelaku usaha untuk menjangkau pasar lebih luas.
Hanya saja, tidak semua pelaku usaha bisa memanfaatkan perkembangkan teknologi ini dengan baik. Para pemain lama di industri yang minim inovasi kemudian terdisrupsi oleh para pemain baru yang muncul dengan ide dan gagasan anyar. Produk dan layanan inovatif mereka menawarkan kemudahan dan kecepatan yang tentu saja disukai oleh konsumen.
Pada beberapa waktu lalu kehadiran taksi online telah menjadi ancaman bagi perusahaan taksi konvensional. Para supir taksi konvensional melakukan demonstrasi besar-besaran karena merasa terganggu dengan kehadiran taksi online yang menyebabkan pendapatan mereka turun drastis. Begitu pula, pelaku ritel konvensional yang menderita penurunan omzet karena kehadiran pelaku e-commerce.
Founder Business Wisdom Institute, Tanadi Santoso, mengatakan bahwa era disrupsi penuh dengan ketidakpastian karena perubahan terjadi begitu cepat. Perusahaan yang tidak mampu berinovasi dan beradaptasi akan tergerus oleh perubahan yang terjadi.
"Saya sudah memulai 25 unit bisnis dan sampai saat ini masih mengelola 10 unit bisnis. Berdasarkan pengalaman saya, zaman sekarang ini menjadi era yang paling heboh, paling hebat, paling dahsyat, dan paling disruptif. Apa saja siap berubah. Bisnis yang asalnya bagus tiba-tiba melorot dan bisnis yang biasa saja tiba-tiba melejit," ujarnya.
Tanadi Santoso akan membagikan pengalaman tentang cara mempertahankan bisnis di zaman disruptif pada kegiatan FinTax Fair 2019 yang diselenggarakan di Assembly Hall Menara Mandiri, Jakarta, pada 17-18 Januari 2019 mendatang. Selain itu, ia akan membagikan tips dan trik untuk mengembangkan bisnis di zaman disruptif.
Kegiatan FinTax Fair 2019 akan mengusung tema Cerdas Finansial, Perpajakan, dan Teknologi. Selain Tanadi Santoso, beberapa pembicara yang akan hadir dalam kegiatan ini, yakni Motivator Wanita Nomor 1 di Indonesia & Asia, Merry Riana; Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Direktorat Jenderal Pajak, Iwan Djuniardi; Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo.
Kemudian adapula Business Coach nomor satu dunia, Coach Yohanes G Pauly; perencana keuangan ZAP Finance, Prita H Ghozie; hingga Senior Vice President Transaction Banking Wholesale Product Bank Mandiri, Adinata Widia.
Bagi Anda yang tertarik untuk mendaftar, bisa langsung mengunjungi?Fintaxfair.com dan dapatkan diskon tiket s.d. 40% untuk early bird.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: