Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mau Jadi Miliarder Muda? Bisnis Busana Muslim Bisa Jadi Pilihan

        Mau Jadi Miliarder Muda? Bisnis Busana Muslim Bisa Jadi Pilihan Kredit Foto: Clara Aprilia Sukandar
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Melihat masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim, peluang bisnis industri busana muslim terlihat begitu besar. Banyak milenial yang mampu melihat peluang tersebut dan jadi miliarder sejak muda.

        Untuk terjun ke dalam industri bisnis busana muslim bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi jika membangun brand bisnis sendiri. Membutuhkan kerja keras dalam membangunnya.

        Nadida Jenahara Nasution, owner brand busana muslim Jenahara, mengatakan, membangun brand bisnis itu banyak yang harus diurus, jadi harus kerja keras.

        "Selain kerja keras, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai brand bisnis yang sukses dipasaran," ungkap Jenahara saat mengisi talkshow yang bertemakan "Menjadi Miliarder Muda dari Bisnis Fashion" di acara ISEF 2018, di Surabaya (13/12/2018).

        Jenahara menambahkan, pebisnis harus terlebih dulu mengamati tren sebelum memutuskan brand seperti apa yang akan diciptakan. Setelah mendapatkan tren yang akan diciptakan, Anda harus membandingkan brand yang Anda miliki dengan orang lain. Karena yang harus Anda sadari, bukan hanya Anda pemilik brand bisnis busana muslim.

        Dalam kesempatan yang sama, Asky Febrianti, seorang desainer, mengatakan, bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Apa yang bisa ditonjolkan dari diri sendiri daripada brand orang lain.

        "Pastikan keinginan pasar yang lebih besar. Lalu tentukan target market," jelas gadis muda pemilik brand bridal wedding yang tengah sukses di pasaran itu.

        Sementara itu Afina Candarini, Finance Director KAMI, menambahkan, untuk menjadi sukses, setelah memastikan tren pasar, bekerja keras, dan meyakinkan keunggulan dari brand yang Anda miliki, Anda harus memastikan posisi penjualan brand Anda.

        "Sesuaikan posisi penjualan brand Anda agar harga Anda tepat, tidak terlalu tinggi atau rendah," kata Afi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: