Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica Widyasari Dewi menargetkan pertumbuhan jumlah investor mencapai 40% di tahun mendatang.
"Kalau lihat angka di tahun kemarin, kami harapannya bisa tumbuh 40%," katanya di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Saat ini, data Single Investor Identification (SID) yang tercatat di pasar modal mencapai 1,6 juta. Angka tersebut meningkat 43% dibandingkan 2017. Sementara demografi investor sendiri masih didominasi investor laki-laki, yakni sebesar 65%.
Dari wilayah, Pulau Jawa masih menjadi mayoritas para investor sebesar 73,57%. Sedangkan jika dilihat dari umur, perkembangan investor muda berusia 20-30 tahun dinyatakan meningkat.
"Kami lihat karena semakin ke sini akses semakin mudah, sesuai karakter usia milenial," jelasnya.
Ia juga memaparkan, selain itu, penambahan jumlah investor disumbang dari program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) oleh Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bpertarum). Rencananya, nasabah yang tercatat sebanyak 4,5 juta.
Ditambah, pihaknya optimistis penandatangaan kerja sama pemanfaatan data kependudukan besama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dan pelaku industri pasar modal hari ini, Jumat (21/12/2018), dapat meningkatkan jumlah investor.
"Dengan pemanfaatan data kependudukan ini, proses pendataan pembukaan rekening investasi hanya tinggal memanfaatkan NIK dan e-KTP. Nantinya pembukaan rekening bisa dilakukan kurang dari 1 jam. Dengan ini kami bisa memperdalam pasar investasi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadya Zul El Nuha
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: