Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Intip 5 Tren Baru Smartphone di 2019 Yuk!

        Intip 5 Tren Baru Smartphone di 2019 Yuk! Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tahun 2018 menjadi tahun yang buruk untuk ponsel pintar. Untuk pertama kalinya, pertumbuhan yang awalnya tak terhentikan mulai melambat.

        Semuanya berawal ketika Gartner mencatat penurunan pertumbuhan tahunannya. Bahkan, perusahaan sekelas Apple pun dinilai tidak kebal terhadap tren tersebut. Pekan lalu, saham mereka terpukul karena analis Ming-Chi Kuo memprediksi penjualan Apple di tahun 2019 akan menurun.

        Pelaku di industri tidak melakukan pembaruan secepat sebelumnya, sebagian mengandalkan ponsel andalan mereka. Tidak ada banyak alasan kuat untuk melakukan pembaruan. Namun, hal itu tak menghentikan mereka untuk tetap berinovasi. Melansir Techcrunch pada Minggu (23/12/2018), peningkatan standar pada kamera, perubahan bentuk smartphone, dan munculnya layanan telekomunikasi 5G dapat Anda harapkan di tahun 2019.

        5G

        OnePlus dan LG telah berkomitmen membuat sebuah handset 5G, begitu pula dengan Samsung yang akan merilis dua produk berbasis layanan 5G. Adapula kabar seputar Verizon 5G MiFi. Pada kenyataannya, komitmen-komitmen tersebut dibuat sebagai gimmick pemasaran.

        Bila layanan 5G benar diluncurkan, itu akan berpotensi menjadi teknologi yang hebat, mengubah gim untuk smartphone, dan sebagainya. Ketika operator Amerika berjanji meluncurkan teknologi tersebut di wilayahnya pada awal 2019, Indonesia masih tetap menggunakan layanan 4G.

        Dengan kata lain, hingga layanan 5G tersedia di setiap tempat, Anda harus membayar mahal untuk fitur yang bahkan jarang digunakan. Tentu saja, hal itu tak akan menghentikan pembuat perangkat keras, produsen komponen, dan mitra operator untuk memasarkan gawai itu secepat mungkin. Oleh karena itu, sebagai pelanggan, Anda harus memerhatikan peta cakupan layanan 5G dari operator untuk menghindari biaya ekstra.

        Smartphone Lipat

        Wacana ponsel pintar lipat telah digaungkan oleh beberapa produsen ponsel pintar. Gagasan Royole menarik, tetapi eksekusinya memiliki kekurangan. Samsung hanya mengeluarkan prototipe. Mereka terlalu fokus untuk mengembangkan produk smartphone lipat itu, tetapi tidak kunjung siap memperlihatkan produk lengkap tersebut.

        Kini, setelah teknologi yang lama dijanjikan tersebut siap masuk ke pasar, akan ada beberapa perusahaan yang mengeksplorasi bentuknya lebih dalam. Apalagi, Samsung dikabarkan bermitra dengan Google untuk membuat smartphone lipat berbasis Android Pie.

        Tentu saja, seperti layanan 5G, desain tersebut akan datang dengan biaya besar. Hal yang paling perlu diperhatikan, meyakinkan konsumen, mereka membutuhkan smartphone lipat itu dalam hidup sehari-hari.

        Pin Holes/Bezel

        Bezel menjadi salah satu ciri khas tiap merek pada produk andalan mereka. Semua produsen menggunakannya untuk maju, kecuali Samsung. Bahkan, Google menjadikan hal itu sebagai bagian dari Pixel 3 XL. Bezel sendiri, layar di bagian luar pada sebuah perangkat.

        Sejumlah solusi cerdas, seperti pop-up Oppo juga akan berkembang di tahun depan. Desain pin hole seperti pada Huawei Nova 4 juga dinilai sebagai hal yang lebih masuk akan bagi mayoritas produsen kamera.

        Pembaca Sidik Jari Tertanam

        Persaingan juga terjadi pada penempatan sidik jari di ponsel pintar. Beberapa produsen memindahkannya ke belakang, sedangkan yang lain memilih bertahan dengan pemindaian wajah. Tentu saja, bagi pengguna yang tiak dapat mendaftarkan pemindaian wajah 3D secara penuh, teknologi tersebut dapat dipalsukan dengan mudah. Karena alasan itu, teknologi pemindaian dengan sidik jari tidak akan hilang dalam waktu dekat.

        OnePlus 6T menjadi produsen pertama yang mengimplementasikan pemindai sidik jari ke dalam layar di pasaran. Fitur tersebut mengizinkan ikon sidik jari muncul dan menunjukkan tempat untuk menekan, ketika layar dikunci. Layar AMOLED memancarkan cahaya untuk menangkap pemindaian permukaan dari cahaya yang dipantulkan. Menurut pihak perusahaan, butuh sekitar satu pertiga detik untuk melakukan hal tersebut. Bahkan, bisa memakan waktu lebih lama bila tidak tepat prosesnya.

        Menurut Techcrunch, Samsung S10 juga akan menerapkan teknologi itu pada Februari tahun depan. Begitu pula dengan produsen-produsen smartphone lainnya.

        Kamera

        Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan terhadap kamera smartphone adalah penambahan. LG baru saja menawarkan contoh yang cukup masuk akal mengenai inovasi tersebut. V40 ThinQ juga memiliki 2 kamera depan dan 3 kamera belakang. 3 kamera belakang bersifat standar, sudut super lebar, dan 2x optical zoom. Hal itu mengizinkan pengguna untuk menangkap berbagai jenis gambar ketika kamera smartphone pada umumnya tidak mampu melakukan zoom optik dalam bentuknya yang tipis.

        Di sisi lain, produsen juga akan berinvestasi pada perangkat lunak untuk menghasilkan layanan yang lebih baik pada komponen mereka. Apple dan Google menunjukkan, pemanfaatan AI dan Machine Learning mampu meningkatkan pengambilan gambar pada produk terbaru mereka. Hal tersebut diharapkan dapat difokuskan pada cahaya dan zoom yang sangat rendah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: