Korea Selatan menyatakan pada Senin (24/12/2018) bahwa pihaknya akan mendenda produsen mobil Jerman BMW 11,2 miliar won (US$10 juta) terkait dengan penarikan kembali mobil-mobil dengan mesin yang rusak dan menimpa puluhan mobl mengalami insiden kebakaran mesin.
Kendaraan BMW meledak menjadi berita utama di Korea Selatan awal tahun ini, dengan media lokal melaporkan lebih dari 40 kasus pada tahun 2018 dan beberapa tempat parkir menolak untuk menerima mobil BMW karena khawatir mereka bisa terbakar.
Raksasa mobil itu menarik lebih dari 170.000 kendaraan di Korea Selatan dengan pendingin resirkulasi gas buang (EGR) yang mengalami trouble, yang oleh perusahaan disalahkan sebagai penyebab kebakaran.
Pada bulan Agustus, pihaknya mengumumkan penarikan kembali ke Eropa dan beberapa negara Asia - termasuk Korea Selatan, dari 480.000 mobil yang terkena masalah yang sama, sebelum mengembangkannya ke lebih dari satu juta mobil diesel tambahan dua bulan kemudian.
"BMW mengumumkan sebelumnya bahwa mereka telah mengetahui hubungan antara pendingin EGR yang salah dan kebakaran hanya pada 20 Juli tahun ini," tutur kementerian transportasi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, yang mengumumkan hasil penyelidikan selama lima bulan, seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (24/12/2018).
"Namun, kami menemukan bahwa Markas besar Jerman BMW telah membentuk tim khusus pada Oktober 2015 yang bertugas memecahkan masalah pendingin EGR," pungkasnya.
Selain denda, kementerian juga akan meminta jaksa penuntut untuk menyelidiki BMW karena diduga menunda pengakuan atas masalah tersebut dengan sengaja dan menyeretnya ke penarikan.
Di Korea Selatan, enam dari 10 mobil impor berasal dari Jerman, dengan BMW menjual hampir 39.000 dalam enam bulan pertama tahun ini, menurut Asosiasi Pemasok dan Distributor Mobil Korea.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: