Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62% (month to month). Dengan demikian, secara keseluruhan sepanjang 2018, tingkat inflasi mencapai 3,13% (year on year).?
"Angka inflasi 2018 di bawah target inflasi yang di dalam APBNP 2018 ditetapkan sebesar 3,5%,? Kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/1/2019).
BPS mencatat inflasi 2018 sebesar 3,13% lebih rendah dibandingkan 2017 yang tercatat 3,61%. Namun lebih tinggi bila dibandingkan 2016 yang ada di angka 3,02%.
Secara keseluruhan, inflasi 2018 sebesar 3,13% terbentuk dengan andil inflasi inti 3,07%, kemudian inflasi yang disebabkan oleh harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebesar 3,36%, komponen bergejolak 3,39%, dan komponen energi sebesar 2,93%.
Suhariyanto mengungkapkan lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi di 2018 adalah bensin (bukan subsidi) sebesar 0,26% dan disusul beras yang mencapai 0,13%. Selain itu, rokok kretek filter, daging sapi, dan ikan segar turut mendorong kenaikan inflasi 2018 dengan andil masing-masing sebesar 0,13%; 0,12%; dan 0,10%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: