Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terbayangi Isu The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Merana di Asia

        Terbayangi Isu The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Merana di Asia Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rupiah kembali bergerak merana pada perdagangan spot pagi ini, Rabu (30/01/2019). Pasalnya, sejak pembukaan pasar, rupiah sudah terdepresiasi 0,01% di hadapan dolar AS. Meskipun rupiah sempat berbalik dengan mendapat apresiasi 0,04%, hal itu nyatanya tidak berlangsung lama.?

        Hingga pukul 10.00 WIB, nilai depresasi rupiah kian menebal menjadi 0,21% ke level Rp14.125 per dolar AS. Rupiah tak hanya merana di hadapan dolar AS, tetapi juga di hadapan dolar Australia (-0,77%), euro (-0,31%), dan poundsterling Inggris (-0,42%).?

        Jika rupiah disandingkan dengan jajaran mata uang Asia lainnya, rupiah mendapat urutan teratas sebagai mata uang terlemah di Asia. Rupiah melemah 0,48% terhadap yuan, melemah 0,28% terhadap dolar Hongkong, melemah 0,28% terhadap yen, melemah 0,16% terhadap won, melemah 0,23% terhadap dolar Singapura, dan melemah 0,31% terhadap dolar Taiwan.?

        Rupiah kini berpasangan dnegan won sebagai mata uang Asia yang takluk di hadapan dolar AS. Pasalnya, mata uang Asia lainnya justru mampu memelahkan dolar AS pada perdagangan hari ini. Dolar AS terpantau melemah 0,31% per yuan, melemah 0,07% per yen dan dolar Singapura, serta melemah 0,12% per dolar Taiwan.?

        Sebagai informasi, pada Selasa dan Rabu pekan ini, The Fed menyelenggarakan?federal open market committe?(FOMC). Salah satu pembahasan dalam agenda tersebut diprediksi ialah adanya rencana The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuan. Terlebih lagi saat ini kondisi risiko ekonomi AS dinilai sudah melambat.?

        Kenaikan suku bunga mengindikasikan bahwa ekonomi global saat ini dalam kondisi yang semakin membaik. Alhasil, pelaku pasar kembali menaruh kepercayaan terhadap dolar AS.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: