Pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan spot Selasa (26/02/2019) kembali terapresiasi terhadap dolar AS. Pada awal pembukaan pagi tadi, apresiasi rupiah terhadap dolar AS mencapai angka 0,39% ke level Rp13.960.?
Meskipun demikian, mata uang garuda itu?kudu eling lan waspodo. Pasalnya, dolar AS telah menunjukkan geliat untuk berbalik menyerang rupiah. Setelah tertekan pada beberapa perdagangan terakhir, dolar AS bagaikan menyimpan bom waktu yang siap diledakkan dalam waktu dekat.?
Sinyal mulai aktifnya bom waktu dolar AS mulai terlihat menjelang siang ini. Dolar AS mulai bangkit dan mengikis depresiasi yang diterimanya. Hingga pukul 10.10 WIB, depresiasi dolar AS terhadap rupiah telah terkikis hingga 0,21% ke level Rp13.989 per dolar AS.?
Baca Juga: Rupiah Bukan Pahlawan Jago Kandang
Bukan hanya di hadapan rupiah, ancaman technical rebound?juga ditunjukkan dolar AS kepada beberapa mata uang kawasan lainnya. Dolar AS terpantau menguat 0,04% terhadap dolar Australia, 0,02% terhadap dolar Kanada, 0,11% terhadap yuan, 0,20% terhadap won, 0,02% terhadap dolar Singapura, dan 0,03% terhadap baht.?
Baca Juga:?Rupiah Diuntungkan oleh Melunaknya Perang Dagang
Asal tahu saja, kemarin adalah hari yang tak berpihak pada dolar AS karena dolar AS sempat berada di posisi terbawah, di mana tidak ada satu pun mata uang kawasan yang mampu ditaklukkan dolar AS.
Beralih kembali kepada rupiah. Geliat nilai tukar rupiah dapat dikatakan sama baiknya dengan hari kemarin. Rupiah menguat hampir di hadapan seluruh mata uang kawasan. Hanya poundsterling dan yen yang mampu melemahkan rupiah masing-masing sebesar 0,19% dan 0,03%. Selebihnya, rupiah masih menjadi juara.?
Baca Juga: Terima Kasih, Trump!
Pada pukul 10.10 WIB, rupiah terapresiasi 0,26% terhadap dolar Australia dan 0,13% terhadap euro. Sementara untuk mata uang Asia, rupiah terapresiasi 0,33% terhadap yuan, 0,22% terhadap dolar Hongkong, 0,48% terhadap won, 0,26% terhadap dolar Singapura, dan 0,20% terhadap dolar Taiwan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: