Halodoc, platform kesehatan Indonesia, mengumumkan pendanaan saham terbaru seri B sebesar US$65 juta atau setara R919,295 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh UOB Venture Management, termasuk beberapa investor baru lainnya, seperti Singtel Innov8, Korea Investment Partners, dan WuXi AppTec serta beberapa investor Halodoc terdahulu.
Ini merupakan pendanaan terbesar kedua Halodoc sejak didirikan pada April 2016. Rencananya Halodoc akan menggunakan dana tersebut untuk kelanjutan pembangunan teknologi dan infrastruktur layanan kesehatan, sekaligus memperluas kerja sama strategis dengan berbagai rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di Indonesia.
Jonathan Sudharta, Founder dan Chief Executive Officer Halodoc, menjelaskan, "Ada potensi yang besar bagi kami untuk memanfaatkan teknologi guna memperluas jangkauan layanan kesehatan konvensional, serta menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi populasi besar Indonesia.? Investasi dan kerja sama strategis ini memungkinkan kami untuk mempercepat upaya dalam pembangunan platform digital yang dapat meningkatkan akses dan kenyamanan bagi jutaan pengguna di Indonesia."
Managing Director dan CEO UOB Venture Management, Kian-Wee Seah mengatakan, "Investasi kami di Halodoc ini merefleksikan pendekatan investasi bertanggung jawab untuk mendukung kemajuan ekonomi dan sosial."
Baca Juga: Startup HaloDoc Menembus Keterbatasan Tenaga Medis
Sementara Edgar Hardless, CEO Singtel Innov8, mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi melalui telepon genggam yang dilakukan Halodoc sebagai platform kesehatan terintegrasi, menghadirkan layanan kesehatan yang terjangkau dan merata bagi masyarakat Indonesia.
"Halodoc memiliki posisi strategis dalam menciptakan dampak besar terhadap ekosistem layanan kesehatan di Indonesia yang lebih baik dan kami sangat senang dapat menjadi bagian dari perjalanan tersebut," ujarnya.
Halodoc telah bekerja sama dengan para investor, seperti Openspace Ventures, Grup Clemont, Blibli.com, dan InvesIdea. Juga dengan mitra strategisnya, Go-Jek yang melanjutkan komitmennya terhadap kesuksesan Halodoc.
Andre Soelistyo, Presiden Go-Jek menyebutkan, "Di Go-Jek, kami berupaya menemukan solusi-solusi permasalahan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara. Halodoc memiliki kesamaan visi kerja dengan Go-Jek, yang menjadi alasan utama terjalinnya kemitraan kami sejak awal. Kami bekerja sama menciptakan Go-Med sebagai salah satu fitur yang memberikan akses pada layanan Halodoc bagi jutaan pengguna aplikasi Go-Jek."
Halodoc merupakan platform layanan kesehatan digital melalui aplikasi pada telepon genggam dan situs internet yang membantu pengguna untuk melakukan komunikasi langsung ke lebih dari 20.000 dokter berlisensi di Indonesia, kapan pun dan di mana pun. Pengguna juga bisa memesan cek laboratorium yang dapat dilakukan di rumah serta memesan obat melalui aplikasi di 1.300 apotek rekanan yang diantar dalam waktu kurang dari 1 jam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: