Penerapan artificial intelligence (AI) di Indonesia masih dalam kategori minim. Hal itu disebabkan oleh jam terbang AI yang hadir di Indonesia masih sangat baru.
"Adopsi AI di Indonesia itu masih kecil karena memang baru mulai," kata Country Manager Aruba Indonesia, Robert Suryakusuma, kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Selain itu, Robert juga menegaskan kebanyakan perusahaan di Indonesia lebih dulu mementingkan perbaikan infrastruktur ketimbang memikirkan adopsi AI. Kebanyakan dari mereka baru memikirkan masalah AI ketika infrastruktur perusahaan telah masuk ke dalam kategori bagus.
Baca Juga: Apa Itu Artificial Intelligence?
Kendati AI masih dalam presentase yang kecil di Tanah Air ini, Indonesia sudah masuk ke dalam jajaran paling atas pengadopsi AI dibanding negara-negara tetangga, sebut saja Singapura.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur PT Computrade Technology International (CTI Group), Rachmat Gunawan. Ia mengatakan, "Indonesia secara presentase itu lebih unggul dibandingkan negara-negara tetangga, paling tinggi se-Asia Tenggara menurut riset IDC."
Dalam acara CTI IT Infrastructure Summit 2019, Gunawan juga menyebutkan teknologi AI sebenarnya sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari, namun masih banyak pelaku bisnis yang belum mengadopsinya. Meruntut alasan lainnya, kebanyakan dari mereka masih bingung bagaimana mendefinisikan use case?AI di perusahaan dan apa saja yang perlu disiapkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Cahyo Prayogo