Dari tiga debat calon presiden dan wakil presiden yang sudah digelar, ternyata debat putaran kedua, duel antara capres Jokowi dan Prabowo paling banyak ditonton. Debat dengan topik energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan, dan infrastruktur itu menunjukkan share tertinggi 73,1%.
Sementara debat lain, sesi pertama antara dua capres dan cawapres dengan topik hukum, HAM, korupsi, dan terorisme menunjukkan share 55%. Dan sesi ketika antara cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno dengan topik pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan hanya menunjukkan share 44%.
Baca Juga: IDI Kritik Debat Tak Bahas Masalah Kecanduan Pornografi
Demikian terungkap dalam hasil riset terbaru Nielsen tentang gambaran antusiasme debat pilpres pada rating televisi. Dalam laporan yang diterima Warta Ekonomi, Jumat (22/3/2019), juga terungkap bahwa ternyata penonton emak-emak atau perempuan lebih tinggi dibanding bapak-bapak atau laki-laki, dengan perbandingan 105%:94% pada debat pertama dan kedua, dan 101%:99% pada debat ketiga.
Jika dilihat dari usia,??penonton berusia 40 tahun ke atas mendominasi dengan persentase 110% usia 40-49 tahun di debat pertama, 117% usia 40-49 tahun di debat kedua, 122% usia 40-49 tahun di debat ketiga. Usia 50 tahun ke atas lebih tinggi lagi, dengan persentase 141% di debat pertama, 143% di debat kedua, dan 133% di debat ketiga.
Baca Juga: Debat Tak Berpengaruh ke Elektoral
Nielsen juga mengungkapkan bahwa antusiasme pemirsa televisi pada Pilpres 2019 dengan persentase 18,8% di debat kedua, lebih tinggi dibandingkan rating tertinggi di 2014 yang hanya 9,6% di debat ketiga. Antusiasme juga terlihat dari stasiun televisi yang menayangkan debat. Di 2014 lalu hanya ada tujuh stasiun televisi yang menayangkan, tahun ini ada 13 stasiun televisi.
Hasil pantauan Nielsen melalui Television Audience Measurement (TAM) di 11 kota, juga menemukan perbedaan total reach yang juga lebih tinggi di 2019 dengan persentase 57,6% daripada 2014 yang hanya 49,1%. Nielsen TAM sendiri adalah sistem pengukuran kepemirsaan atas semua televisi nasional terhadap lebih dari 8.000 orang berusia 5 tahun ke atas di 11 kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar, dan Banjarmasin). Hasil pengukuran tersebut tertuang dalam nilai rating, share, dan indeks.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: