PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) berhasil mengantongi keuntungan dari bisnis laboratorium dan kliniBaca Juga: Hindari Penyakit Kanker, Prodia Kenalkan Genomics-Carisk di Medank milikinya sebesar Rp175,45 miliar untuk tahun 2018. Keuntungan tersebut meningkat 16,35% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp150,80 miliar.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan bahwa meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan sepanjang tahun 2018, keuntungan atau laba tersebut telah mencapai target yang ditetapkan Prodia.
?Kami berhasil mencapai target laba bersih dengan terus berfokus pada keunggulan dan efisiensi operasional. Kami optimis dapat mempertahankan posisi keuangan yang sehat pada tahun-tahun mendatang,? tegas Dewi di Jakarta, Jumat (22/03/2019).
Ia menjelaskan, kontributor terbesar dalam peningkatan keuntungan ialah bisnis tes laboratorium dengan kontribusi sebesar 88,06% dari seluuh laba atau sekitar Rp1.408,87 miliar. Sementara itu, dari bisnis nonlaboratorium, pendapatan Prodia juga terdongkrak 8,90% menjadi Rp187,76 miliar.
Baca Juga:?Prodia Pakai Sistem Automasi Laboratorium untuk Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Sepanjang tahun 2018, jumlah pemeriksaan yang ditangani Prodia mencapai 15,9 juta dan jumlah kunjungan mencapai 2,5 juta. Sementara untuk jumlah permintaan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 9,0% pada tahun 2018 menjadi 517 ribu tes.
Pendapatan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 17,3% pada tahun 2018 menjadi Rp254,86 miliar dari Rp217,33 miliar di 2017 atau berkontribusi sekitar 15,9% kepada pendapatan Perseroan 2018.
Diakui Dewi, sejumlah Rp456,87 miliar dana dari keuntungan Prodia telah dialokasikan untuk penawaran umum, di mana dana hasil penawaran umum tersebut digunakan untuk pengembangan jaringan outlet, modal kerja, dan investasi.
Asal tahu saja, sepanjang tahun 2018, Prodia telah membuka cabang baru di Sorong, Jember, Sukabumi, Sampit, Bengkulu, dan Jepara. Adapun hingga saat ini Prodia telah mengoperasikan jaringan layanan sejumlah 292 unit , termasuk 143 laboratorium klinik di 123 kota di Indonesia.
?Dengan menjaga kinerja keuangan yang sehat, mengedepankan keunggulan operasional yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan sistem teknologi informasi yang mumpuni, Prodia secara konsisten mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan serta bertransformasi menjadi penyedia jasa layanan kesehatan next generation dengan jejaring layanan terbesar di Indonesia,? tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: