Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dugaan Kartel di Garuda-Lion Air Tak Terhindarkan

        Dugaan Kartel di Garuda-Lion Air Tak Terhindarkan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dugaan kartel di industri penerbangan yang dilakukan oleh dua grup maskapai yakni Garuda Group dan Lion Air Group tak bisa terhindarkan. Apalagi, setelah penjualan tiket AirAsia secara mendadak hilang dari beberapa pemain agen wisata online (online travel agent/OTA).

        Konsultan dan Pengamat Bisnis, Jahja B Soenarjo, mengatakan persaingan di industri penerbangan saat ini sudah tidak sehat karena maskapai yang terdapat di Indonesia bergabung ke dalam dua grup besar. Ia mengatakan Garuda Group dan Lion Group telah menerapkan kebijakan penaikan harga tiket pesawat hampir bersamaan. Adapun, kompetitor lain yakni AirAsia yang menawarkan harga tiket murah tampak dikucilkan dari industri.

        "Setelah kebijakan bagasi berbayar yang membuat harga secara total menjadi kian mahal maka ditengarai ada tujuan yang lebih tendensius kepada memaksimalisasi keuntungan. Tiket-tiket rute internasional maskapai asing bahkan bisa lebih murah," katanya kepada Warta Ekonomi melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Bakal Diminta Turunkan Harga Tiket, Saham Garuda Jatuh

        Jahja mengatakan harga tiket pesawat dan biaya kargo yang mahal akan memukul perekonomian, termasuk sektor pariwisata. Ia mengharapkan terjadi persaingan usaha yang sehat di industri penerbangan dan tidak ada lagi diskriminasi terhadap salah satu maskapai. Ia meminta para perusahaan maskapai penerbangan tetap melakukan efisiensi dan inovasi tanpa harus mengorbankan kepuasan pelanggan.

        "Harus diakui bahwa AiaAsia memang pesaing tangguh dengan kualitas layanan yang berkelas dunia, terintegrasi dengan berbagai layanan lain, service value tinggi, dan Big Point reward system berhasil membuat sebagian pelanggan tetap setia," ujarnya.

        Selain itu, Ketua Umum CEO Business Forum Indonesia ini meminta pemerintah untuk memberikan arah yang jelas terhadap industri penerbangan. Ia juga mendesak pemerintah untuk turut berperan mencari solusi bagi persoalan tiket mahal yang mendera industri penerbangan beberapa waktu belakangan ini.

        "Pemerintah harus memfasilitasi program efisiensi terintegrasi dalam mata rantai industri penerbangan dan di antara semua pemangku kepentingan untuk mendapatkan rumusan yang tidak merugikan pihak manapun. Prioritasnya adalah masyarakat pengguna jasa penerbangan menjadi puas dan senang, ekonomi berjalan lebih cepat, dan sektor pariwisata lebih hidup lagi. Saat ini di mata masyarakat aneh bila Jakarta-Tokyo PP lebih murah daripada Jakarta-Jayapura PP," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cahyo Prayogo
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: