Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hasil QC: Jawa Dikunci Jokowi, Prabowo Pun Tumbang Lagi

        Hasil QC: Jawa Dikunci Jokowi, Prabowo Pun Tumbang Lagi Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Alvara Research Centre memaparkan tiga faktor kunci yang mengantarkan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul berdasarkan hasil quick count Pemilihan Presiden 2019.

        Baca Juga: Kumpulkan Barisan Ketum Parpol, Jokowi Bahas Bagi-bagi Kursi?

        Menurut CEO Alvara Research Centre, Hasanuddin Ali, tiga faktor tersebut adalah Jawa adalah kunci, pemilih Muslim, dan pemilih minoritas.

        "Jawa benar-benar menjadi lumbung suara bagi pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin," kata Hasanuddin dalam rilis pers yang diterima pada Kamis.

        Pada Pilpres 2019, data-data survei yang didapat Alvara Research Centre memperlihatkan elektabilitas Jokowi dan Ma'ruf selalu berada di atas 58 persen. Hal ini berbeda jauh dengan Pilpres 2014 di mana ia hanya unggul tipis di Jawa.

        Menurut Hasanuddin, kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jawa sekaligus mengompensasi kekalahan mereka di Sumatera, serta persaingan yang sengit di Sulawesi. Kemenangan di Jawa menjadi sangat penting karena suara dari pulau itu mencakup 57,84 persen total pemilih nasional.

        Faktor kedua adalah suksesnya Jokowi-Ma'ruf meraup suara dari para pemilih Muslim, khususnya yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Keputusan Jokowi untuk menjadikan Ma'ruf sebagai wakil presidennya membuat pasangan ini mendapat banyak suara dari Nahdliyin.

        Menurut survei yang dilakukan Alvara, sebanyak 54,3 persen responden yang mengaku terafiliasi dengan NU memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. Pasangan Prabowo-Sandi hanya dipilih oleh 34,3 persen warga NU, sedangkan 11,4 persen sisanya belum memutuskan.

        Dari pemilih yang mengaku terafiliasi dengan Muhammadiyah, survei Alvara menampilkan pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya mendapatkan 30,7 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi unggul dengan 63,0 persen suara. Sisanya sebanyak 6,3 persen belum memutuskan.

        Jokowi-Ma'ruf juga mendulang banyak suara dari pemilih minoritas. Menurut Hasanuddin, hasil hitung cepat di Indonesia Timur seperti Bali, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua memperlihatkan marjin keunggulan yang tebal bagi Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: