Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belanda Mau Investasi ke Makassar New Port Tahap III

        Belanda Mau Investasi ke Makassar New Port Tahap III Kredit Foto: Pelindo IV
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dan Pemerintah Belanda tengah mewacanakan kerja sama terkait rencana investasi pada pembangunan Makassar New Port (MNP) tahap III yang akan menelan investasi sebesar Rp60 triliun dan mulai dirintis pembangunannya pada 2021 mendatang.

        Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang usai menerima kunjungan Deputy Head of Economic Department-Netherlands Embassy in Indonesia, Joost Nuijten bersama tim ke Kantor Pusat Pelindo IV di Makassar.

        Farid mengatakan, sebenarnya Pemerintah Belanda sebelumnya sudah pernah menjajaki peluang kerja sama dengan Pelindo IV, yaitu membangun pelabuhan di Maluku.

        "Bahkan saat itu (pihak Kedutaan Belanda) sudah membuat feasibility study-nya, tetapi belum ada kelanjutannya hingga sekarang," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (24/4/2019).

        Pada kunjungannya kali ini, lanjut dia, pihak Kedutaan Belanda tertarik melakukan investasi pada pembangunan Makassar New Port (MNP) tahap III atau tahap industri nanti. Tetapi, khusus di MNP tahap III, menurut Farid, Pemerintah Belanda berencana membangun pabrik semen atau otomotif.?

        "Mereka tadi bilang, mereka sangat interest untuk manufacturing di MNP tahap III nanti. Karena hilirisasi memang perlu dilakukan. Mereka ternyata juga menyadari kawasan ekonomi khusus (KEK) memang sangat diperlukan," terangnya.

        Baca Juga: Pelindo IV Genjot Pembangunan Makassar New Port Tahap II & III

        Dia menuturkan, sejauh ini Pelindo IV sudah memiliki KEK di Bitung, di Palu, serta di Sorong yang juga ternyata diminati pihak Pemerintah Belanda.

        "Kalau KEK di Sorong, mereka interest untuk melakukan pengembangan dari sisi wisatawan. Sedangkan untuk KEK di Makassar nanti, mereka tertarik untuk manufacturing, otomotif dan lainnya. Semua itu peluang kerja samanya masih terbuka lebar," tegas Farid.

        Dia menjelaskan, pihaknya baru akan membuka lebar peluang kerja sama untuk MNP tahap III nanti. Karena untuk MNP tahap I dan III, pihaknya masih menggunakan anggaran dari hasil penjualan obligasi yang dikeluarkan Pelindo IV untuk membiayai salah satu proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

        "Jadi, MNP tahap I dan II murni dibangun oleh anak bangsa. Nanti pada MNP tahap III atau pembangunan industrinya, baru akan ada kerja sama dengan pihak lain. Tak hanya dengan Belanda, beberapa negara seperti China, Jepang, dan lainnya juga sudah ada yang menjajaki kerja sama dengan Pelindo IV, khususnya untuk MNP tahap III," bebernya.

        Hanya saja, tambah dia, dari total investasi MNP tahap III nanti sebesar Rp60 triliun, Pelindo IV masih menginginkan sharing investasi yang lebih besar. Bentuk kerja sama yang akan ditawarkan bisa dalam bentuk konsesi selama 20 atau 30 tahun. Bisa juga kerja sama pertukaran tenaga kerja atau peningkatan skill sumber daya manusia (SDM). "Pada prinspinya, kontrol masih tetap ada pada Pelindo IV," ucapnya.

        Sementara itu, Joost Nuijten menuturkan bahwa kedatangan pihaknya ke Makassar adalah untuk menjajaki kembali beberapa peluang kerja sama yang ada di wilayah ini, utamanya di Sulawesi Selatan.

        "Seperti kita ketahui, Sulawesi Selatan kaya akan potensi alam yang dimiliki. Sementara kita memiliki cukup banyak tenaga ahli yang bisa membantu menggali lebih dalam lagi potensi tersebut," katanya.

        Dalam kunjungannya, Joost Nuijten membawa serta beberapa tenaga ahli di beberapa bidang, seperti maritim, pengelolaan air, pengelolaan limbah, pertanian, dan konsultasi.

        Baca Juga: Jadikan Makassar New Port Pelabuhan Nomor 1 di Indonesia Timur, Pelindo IV Datangkan 8 RTG

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: