Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah angkat suara terkait pernyataan Menko Polhukam Wiranto yang mengancam akan menutup media massa jika menyimpang dinilai berlebihan.
Menurutnya, kebebasan berpendapat harga mati di negara demokrasi, dan itu tidak bisa ditawar lagi. ?Masyarakat bebas itu hasilnya Amerika, Eropa, itu masyarakat bebas semua. Itu hasilnya baik dan positif. Jadi ini mesti dijaga. Justru kapasitas pemerintah untuk mengelola kebebasan itu yang perlu diperbaki,? katanya, kemarin, Senin (6/5/2019).
Lanjutnya, ia justru meminta pemerintah agar tidak panik karena masyarakat bebas menyampaikan suara hatinya. Sambungnya, apa yang disampaikan Menko Polhukamm adalah cara berfikir yang terbalik.
Baca Juga: Fahri Tantang Setan Gundul Dibawa ke Rapat
?Jangan kemudian pemerintahnya gelagapan, panik, lalu kemudian kebebasannya mau ditutup, itu salah. Justru kapasitas pemerintah mengelola kebebasan itu yang harus diperbaiki,? jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kritikan-kritikan yang diarahkan ke pemerintah harus dijawab supaya masyarakat menjadi tenang.
?Masa segini banyak orang di pemerintahan jago-jago dapat gaji, dapat mobil dinas, enggak bisa menjawab? Enggak bisa menjelaskan ke media apa yang bisa bikin tenang di masyarakat. Janga panik dan berlebihanlah,? tukasnya.
Baca Juga: Heran, Pemikiran Wiranto Selalu Represif
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan pihaknya akan menutup media yang dianggap terbukti mengganggu keamanan nasional, terlebih menyebarkan pemberitaan yang melanggar hukum terkait dengan isu seputar Pemilu 2019.
"Media mana yang nyata-nyata membantu pelanggaran hukum, kalau perlu kami shutdown, kami hentikan. Kami tutup demi keamanan nasional," ujar dia kemarin dalam jumpa pers di kantornya, Senin (6/5).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil