Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bau Durian Sebabkan Ratusan Orang Mengungsi dan Pemadam Kebakaran Dipanggil

        Bau Durian Sebabkan Ratusan Orang Mengungsi dan Pemadam Kebakaran Dipanggil Kredit Foto: Antara/Nurul Ramadhan
        Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

        Bau durian yang dianggap asyik bagi orang Indonesia, ternyata bau busuk bagi orang lain. Tak heran Presiden pertama RI Soekarno pernah menantang Dubes AS untuk memakan durian di depan puluhan ribu pasang mata di Geloran Bung Karno. Demi hubungan baik, dengan menahan bau, sang Dubes terpaksa memakan satu biji durian.

        Nah, belum lama ini ada kisah unik tentang bau durian ini. Tepatnya, pada Jumat (10/5/2019), ratusan orang dievakuasi dari perpustakaan di ibu kota Australia setelah aroma durian memicu kekhawatiran kebocoran gas. Ini merupakan alarm palsu kedua yang dilaporkan di Australia dalam setahun.

        Sebagaimana dikutip dari CNA, agen layanan darurat kota mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran dipanggil ke perpustakaan University of Canberra setelah adanya laporan tentang aroma gas yang kuat sekitar pukul 14:30 siang waktu setempat (11:30 WIB).

        Sekitar 550 orang dievakuasi dari bangunan dalam waktu kurang dari enam menit sementara petugas pemadam kebakaran menyelidiki asal muasal sumber bau. Setelah satu jam, petugas pemadam kebakaran menyelesaikan pencarian bangunan dan menemukan sumber bau.
        Petugas keamanan juga melakukan pemantauan atmosfer untuk memastikan daerah itu aman, kata Agen itu.

        "Dugaan kebocoran gas ternyata berasal dari durian," kata Perpustakaan Universitas Canberra dalam sebuah posting Facebook.

        "Buah tersebut sekarang telah dilenyapkan," tambahnya.

        Perpustakaan tersebut kemudian mengatakan bahwa durian telah dibuang di salah satu tempat sampah mereka. Pada tahun lalu, durian busuk yang tersisa di perpustakaan kampus universitas Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) juga menyebabkan sekitar 500 siswa dan guru diungsikan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: