Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Salip Manusia, Robot Packer di Amazon Mampu Kemas 700 Kotak Per Jam

        Salip Manusia, Robot Packer di Amazon Mampu Kemas 700 Kotak Per Jam Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Robot-robot di gudang Amazon mengambil peran baru dalam melakukan pemesanan, dan mereka melakukannya dengan lebih efisien dan cepat daripada pekerja manusia yang mereka gantikan.

        Mengutip dari Reuters (14/5/2019), Amazon telah bereksperimen dengan jenis baru robot pengemasan otomatis yang dapat memindai barang-barang secara 3D. Barang-barang itu kemudian ditempatkan di kotak ukuran khusus yang dibuat robot dengan ukuran sempurna.

        Baca Juga: Gudang Amazon Sudah Manfaatkan Tenaga Robot, "Tenang! Posisi Pekerja Masih Aman"

        Setiap robot packer dapat menangani hingga 700 pesanan per jam. Selain itu, mereka juga tidak memerlukan istirahat teratus, tidak pernah pulang, dan tidak bisa sakit.

        Yang mengkhawatirkan bagi para pekerja adalah satu robot di sebuah gudang berarti 24 peran manusia tidak lagi diperlukan. Jika robot yang sama diluncurkan untuk memfasilitasi Amazon di Amerika Serikat (AS), itu artinya aka nada 1.300 pekerja manusia yang dihapus.

        Baca Juga: Amazon Prime Now Canangkan Program, "Pengiriman Kilat Hanya Satu Hari"

        Satu robot packer harganya $1 juta ditambah biaya operasional. Penghematan itu berasal dari mempekerjakan lebih sedikit orang, tetapi juga efisiensi dan biaya perawatan yang rendah seperti mesin.

        Hilangnya peran dalam pengemasan di Amazon tidak selalu berarti hilangnya pekerjaan. Seorang juru bicara Amazon mengatakan, "Kami sedang mengujicobakan teknologi baru ini dengan tujuan meningkatkan keselamatan, mempercepat waktu pengiriman, dan menambah efisiensi di seluruh jaringan kami... Kami berharap penghematan efisiensi akan diinvestasikan kembali dalam layanan baru untuk pelanggan, di mana pekerjaan baru akan terus dibuat."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: