Dua kapal milik PT Pelayaran Tempuran Emas (Temas Line), MV Situ Mas dan MV Segoro Mas bersandar di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal.
Diketahui, Prima Multi Terminal merupakan anak perusahaan antara PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya.
Kapal MV Situ Mas sepanjang 215 meter dan bobot 27.915 ton ini membawa semen dari Jakarta dan membongkar muatan sebanyak 219 box di KTMT. Sedangkan Kapal MV Segoro Mas memiliki panjang 96,5 meter dan bobot 3.000 ton membongkar muatan 140 box dan muat 120 box.
Baca Juga: Tambah Alat Bongkar Muat, Temas Line Gelontorkan US$30 Juta
"Dua kapal sekaligus milik pelayaran Temas Line berangkat dari Jakarta sandar di KTMT pada Selasa, 21 Mei 2019. Temas Line berkomitmen untuk rutin mengirimkan kapalnya bersandar di Kuala Tanjung. Temas Line menjadi pelayaran kedua yang melakukan kunjungan atau call rutin ke KTMT setelah sebelumnya kapal milik PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) rutin sandar di Kuala Tanjung," terang Direktur Utama PT Prima Multi Terminal, Robert Sinaga, Kamis (23/5/2019).
Sebelumnya, kapal MV Oriental Diamond dan MV SPIL Ningsih milik SPIL yang membawa komoditas customer goods telah bersandar di Kuala Tanjung dan akan secara rutin mengirimkan kapalnya yang mengangkut peti kemas setiap dua minggu.
KTMT saat ini telah dilengkapi dermaga 500 x 60 meter, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 meter serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch. KTMT juga dilengkapi berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain tiga unit Ship to Shore (STS) Crane, delapan unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truk terminal, dan dua unit Mobile Harbour Crane (MHC), serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
Selain itu, KTMT dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan dukungan sistem IT yang terintegrasi.
Guna meningkatkan layanan pada pengguna jasa dan kecepatan proses bongkar muat, KTMT akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 ton dan mampu menangani kontainer dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.
Baca Juga: Pelindo I Pastikan Modernisasi Pelabuhan di Sumatera Utara Ini Rampung
Robert Sinaga menambahkan, Temas Line menjadikan KTMT sebagai transhipment port, pelabuhan hub ekspor di mana kargo dari kapal-kapal dari berbagai daerah dialihmuatkan ke kapal besar yang bersandar di Kuala Tanjung untuk dikirim ke luar negeri dan sebaliknya.?
"Letak geografis Kuala Tanjung yang strategis di sepanjang perairan Selat Malaka, kedalaman alur Pelabuhan Kuala Tanjung sekitar 16-18 meter low water spring (LWS) yang mampu disandari kapal-kapal besar serta fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai transhipment port. Adanya transhipment ini diharapkan menurunkan biaya logistik serta meningkatkan efisiensi waktu pengiriman," pungkas Robert.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: