Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Produsen Kantong Plastik Ini Terpuruk, Sebabnya?

        Penjualan Produsen Kantong Plastik Ini Terpuruk, Sebabnya? Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) produsen kantong plastik membukukan kenaikan penjualan sebesar 22,26% menjadi Rp1,21 triliun di kuartal pertama tahun ini. Namun, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 18,59% menjadi Rp63,62 miliar.

        Penjualan PBID berasal dari segmen kantong plastik sebesar Rp652,86 miliar atau tumbuh 13,14%, diikuti segmen biji plastik Rp500,59 miliar atau tumbuh 34,33%, dan lainnya Rp51,93 miliar atau tumbuh 42,86%. Pasar lokal mendominasi penjualan sebesar 97,43%, sedangkan 2,57% lainnya merupakan penjualan ekspor.

        Direktur Utama PBID, Djonny Taslim mengatakan bahwa perseroan bakal menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak pertumbuhan laba di kuartal II 2019 ini, setelah tertekan di kuartal I 2019. Pasalnya, pada kuartal II mendatang perseroan berencana melirik pangsa pasar Indonesia bagian timur.?

        "Saya optimis kuartal II ini akan lebih baik, karena kita akan fokus ke Indonesia bagian timur, karena itu merupakan market yang punya potensi besar," katanya, di Jakarta, Senin (27/5/2019).?

        Baca Juga:?Jual Tanah Nganggur, Panca Budi Idaman Raup Tambahan Cash Flow Rp101 Miliar

        Menurut Djonny, tertekannya kinerja perseroan sepanjang kuartal I lalu disebabkan terus berekspansinya BPID di sejumlah pasar-pasar baru untuk memasarkan produk andalan kantong plastik mereka.

        "Mungkin kalau profitnya agak berkurang karena kita terus buka pasar baru, dan ketika kita buka pasar itu perlu biaya-biaya tambahan, karena kita membuka outlet baru," ucapnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: