Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Uber Segera Debut 'Uber Air'

        Uber Segera Debut 'Uber Air' Kredit Foto: Inc
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Uber tengah menyiapkan helikopter pertamanya, yang akan mengangkut penumpang antara Bandara JFK New York dan Manhattan yang lebih rendah.

        Berita tentang debut Uber Air pertama kali dilaporkan oleh New York Times, dan dikonfirmasikan oleh kepala eksekutif Uber Dara Khosrowshahi, yang disampaikan lewat komentarnya di twitter: "Menunjuk perencanaan perjalanan multimodal dan pemesanan = tidak ada transportasi stres ke dan dari JFK "

        Baca Juga: Usai IPO, Persaingan Uber dan Lyft Berlanjut

        Penerbangan - yang berlangsung sekitar delapan menit - akan dimulai 9 Juli dengan "harga dinamis" diperkirakan sekitar US$ 200 hingga US$225, dengan transportasi darat termasuk di kota dan bandara, kata Uber.

        Berita itu menegaskan ambisi Uber untuk bergerak melampaui jalan-jalan kota dengan upaya "ridesharing" terkoordinasi melalui tim tingginya Uber.

        "Uber Copter menawarkan demonstrasi nyata pertama dari pengalaman Elevate," kata Eric Allison, kepala Uber Elevate.

        Penerbangan akan membantu mengumpulkan data untuk peluncuran luas transportasi udara Uber di tahun-tahun mendatang, menurut Allison.

        Baca Juga: Komentar CEO Uber terkait Robotaxi Besutan Elon Musk

        Sementara layanan helikopter lain tersedia untuk bandara New York, Uber menggembar-gemborkan ini sebagai solusi "mulus" yang mencakup semua transportasi darat dan yang dapat dipesan pada aplikasi smartphone-nya.

        Uber sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk transportasi udara bersama pada tahun 2023 antara pinggiran kota dan kota-kota, dan berpotensi di dalam kota-kota di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

        Ini telah bekerja dengan mitra untuk mengembangkan "mobil terbang" atau pesawat listrik kecil dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL).

        Uber yang berbasis di California, yang terbesar dari perusahaan perjalanan global, membuat debut pasar saham berbatu bulan lalu, mengumpulkan US$8 miliar dengan penilaian sekitar US$82 miliar. Sahamnya merosot di hari-hari pertama perdagangan dan baru saja bangkit kembali ke tingkat penawaran mereka.

        Uber mengatakan kehilangan US$1 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2019 karena pendapatan US$3,1 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: