Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waskita Beton Dapat Izin OJK untuk Terbitkan Obligasi

        Waskita Beton Dapat Izin OJK untuk Terbitkan Obligasi Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyatakan bahwa penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 yang ditawarkan oleh perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juni 2019.?Dalam aksi ini, perseroan mematok bunga obligasi 9,95% per tahun untuk jangka waktu tiga tahun.

        ?Selama masa penawaran awal, obligasi tersebut kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 2,18 kali dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp500 miliar. Total pesanan yang masuk mencapai Rp1,09 triliun,? kata Direktur Keuangan WSBP Anton Y Nugroho, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (1/7/2019).?

        Ia mengatakan, keberhasilan penerbitan obligasi tersebut tidak luput dari pemilihan timing yang tepat. ?Kami memilih momentum yang tepat dalam penerbitan obligasi ini sama seperti ketika melakukan IPO pada 2016,? ucapnya.?

        Baca Juga:?Waskita Beton Precast Kantongi Kontrak Baru Rp3,04 T

        Anton menegaskan, momentum ini didukung oleh kenaikan peringkat Indonesia dan banyaknya obligasi yang jatuh tempo, sehingga menambah demand. Selain itu, dikombinasikan dengan posisi keuangan perseroan yang sehat dan atraktif.

        Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini melakukan penerbitan obligasi dengan beberapa faktor pendorong. Pertama, obligasi menjadi alternatif pendanaan lain dari perbankan yang selama ini digunakan oleh perusahaan. Kedua, sesuai dengan kebutuhan investasi jangka menengah-panjang perusahaan. Ketiga, memiliki jatuh tempo yang lebih panjang.

        Baca Juga:?Laku Keras, Obligasi Waskita Beton Precast Oversubscribed

        Obligasi WSBP mendapat peringkat BBB+ dari Fitch Rating atau termasuk dalam investment grade. Ini menunjukkan bahwa perseroan dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi utangnya, sehingga investor dapat berinvestasi secara aman. Selain itu, jaminan obligasi perseroan berbentuk tanpa jaminan khusus (clean basis).

        Adapun obligasi berkelanjutan tahap selanjutnya sebesar Rp 1,5 triliun akan dilakukan paling cepat pada kuartal III-2019. Surat utang tersebut juga merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I senilai total Rp 2 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: