Sehubungan dengan kasus penahanan oknum pengusaha asal Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Aceh, Munirwan, yang ditahan polisi karena diduga menjual bibit padi tanpa label atau sertifikat, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian, Erizal Jamil menyatakan tindakan penahanan terhadap Munirwan selaku Direktur Utama PT Bumides Nisami Indonesia sesuai informasi resmi pihak kepolisian.
"Perusahaan ini menjualbelikan benih tanpa label dan sertifikat benih. Skala produksinya juga sudah bukan untuk komunitas, tapi sudah skala besar dengan omzet miliaran," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Baca Juga: Kementan Tingkatkan Ekspor Sarang Walet ke China
Erizal menegaskan kepala desa tersebut merangkap sebagai pengusaha, mengambil keuntungan dari usaha tersebut, dan tidak ada kontribusi untuk desa. Menurutnya, apa yang telah dilakukan pihak lepolisian sudah tepat sebagai upaya penegakan undang-undang. Kewajiban mendaftarkan temuan benih dan sertifikasi adalah upaya pemerintah menjamin kualitas benih bermutu.?
"Seyogyanya sebagai juga aparat pemerintah, beliau juga memberi contoh kepatuhan hukum. Tidak hanya berjualan. Apalagi perusahaannya juga bukan BUMDES seperti yang diberitakan. Murni swasta. Bagaimana bila suatu saat terjadi wabah penyakit akibat pemuliaan tanaman yang tidak terkontrol pemerintah? Siapa yang akan menanggung? Tentu petani yang akan sangat dirugikan," tegas Erizal.?
Erizal menambahkan, benih yang tidak tersertifikasi sangat rentan terhadap pemalsuan benih, dan pemerintah tidak ingin petani menanggung resiko kerugian mereka akibat pelaku usaha yang tidak patuh aturan.
Dampak ekonomi akibat benih palsu dapat merugikan bagi petani yang menggunakan benih dan berdampak bagi kerugian ekonomi suatu wilayah.
"Kami sering mendapat keluhan petani merugi karena benih yang ditanam ternyata palsu atau tidak menghasilkan produksi seperti yang dipromosikan. Ini masih sering terjadi. Kasihan petani, mereka telah mengeluarkan banyak modal dan tenaga buat bertani, harus kita lindungi dari oknum jahat," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: