Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuatkan Sinergi, Mentan Ingin Ulangi Keberhasilan Tanami Gunung dengan Jagung

Kuatkan Sinergi, Mentan Ingin Ulangi Keberhasilan Tanami Gunung dengan Jagung Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa pihaknya saat ini menjalin kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam mengakselerasi pencapaian produksi jagung nasional dengan target penanaman 1,7 juta hektare.

Dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Penanaman Jagung bersama Polri di Jakarta, Selasa (14/1/2025), Amran mengatakan jika sinergi antara dua institusi tersebut dianggap akan menguntungkan petani.

Baca Juga: Jelang Panen Raya di Kuartal Pertama 2025, Kementan Gandeng Bulog Buat Kerja Sama

"Kami ingin bahwa langkah-langkah yang kita ambil bersama Polri dengan potensi luar biasa 1,7 juta hektare yang bisa ditanami (jagung) dapat menguntungkan petani, pengusaha, masyarakat, dan negara," kata Amran.

Melalui program tanam jagung serentak di tahun 2025, kata Amran, lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia bisa dimanfaatkan untuk penanaman jagung.

"Kami ingat betul di Sumatera Utara dan Sumatera Barat ada uji coba penanaman jagung di lahan sawit dan itu berhasil. Di Jeneponto, pegunungan ditanami jagung. Kita ingin ulangi keberhasilan ini," ujar Amran.

Dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas strategi konsolidasi serta penguatan kerja sama antar dua institusi yang ditargetkan bisa menghasilkan tambahan produksi jagung hingga 4 juta ton. Atau meningkat sekitar 25% dari kondisi saat ini.

"Mimpi kita adalah menaikkan produksi. Produksi tahun 2023-2024 berkisar 15 juta ton dan kita naikkan menjadi 16 juta ton. Tetapi manakala target yang kita canangkan bersama tercapai itu bisa mencapai 2-3 juta ton dibanding tahun 2024," papar Amran.

Oleh sebab itu, pihaknya mengapresiasi dukungan dan kolaborasi dari jajaran kepolisian. Pasalnya, dia menganggap jika kepolisian memiliki andil besar dalam mengawal program swasembada pangan, termasuk mengawal kasus penyelewengan pupuk maupun alat dan mesin pertanian (alsintan).

"Kami ucapkan terima kasih kepada kepolisian. Ini langkah luar biasa di mana bantuan dan dukungan kepolisian dalam mengawal swasembada pangan khususnya jagung," tutur Amran.

Percepatan tanam jagung tersebut bisa terwujud apabila ada jaminan keuntungan yang didapat oleh para petani. Maka dari itu, untuk mendukung hal tersebut pemerintah telah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) jagung yang sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram (kg).

Lebih lanjut, Mentan pun menyinggung Perum Bulog harus mengambil langkah krusial dalam menyerap hasil panen jagung tersebut.

"Sangat mudah mengajak bercocok tanam jagung, namun yang penting ada jaminan bahwa jagung itu menguntungkan. Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, pemerintah wajib menyerap produksi," ucapnya.

Oleh sebab itu, dia meminta kepada Bulog agar jangan sampai para petani Indonesia cuma berhasil tanam saja, namun tidak diserap dengan baik seperti arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Dalam momentum yang sama, Komjen Dedi Prasetyo selaku Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, mengatakan bahwa pihaknya selalu berkomitmen dalam mendukung swasembada jagung demi mewujudkan kemandirian pangan.

Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Polri Siap Wujudkan Swasembada Jagung 2025

“Polri berperan sebagai penggerak kelompok tani, menjembatani antara kebutuhan petani dengan Kementan dan mengawasi distribusi bantuan dari negara agar sampai ke petani," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: