PT Pertamina Hulu Energi-Offshore North West Java (PHE-ONWJ) bekerja sama dengan PT Pertamedika terus meningkatkan pelayanan kesehatan, baik di posko kesehatan maupun layanan kesehatan keliling di Karawang, terutama sekitar wilayah terdampak tumpahan minyak.
PHE-ONWJ telah menyiagakan ambulans dengan standart emergency, yang dilengkapi dengan alat defibrilasi jantung otomatis (automated external defibrillator/AED), obatan-obatan, serta paramedis yang berpengalaman.
Vice President Relations PHE, Ifki Sukarya menyatakan, pascaperistiwa gelembung gas yang mengakibatkan tumpahan minyak di sekitar sumur YYA-1, PHE-ONWJ bersinergi dengan Pertamedika mengirimkan peralatan medis dan tenaga kesehatan.
Baca Juga: Bersihkan Tumpahan Minyak Pertamina, Ratusan Warga Mengaku Gatal dan Infeksi
Untuk mengantisipasi kondisi darurat, telah disiagakan lima ambulans, lima dokter, dan 35 paramedis yang disebar di empat posko kesehatan di Desa Cemara Jaya, Desa Sungai Buntu, Desa Sedari, dan Pantai Mutiara.
"Tenaga medis yang kita terjunkan akan melayani masyarakat, baik di posko maupun secara proaktif melalui layanan jemput bola, terutama bagi masyarakat terdampak. Tim medis juga akan melakukan sosialisasi kesehatan, serta daily check up (DCU) kepada para sukarelawan yang membantu dalam pembersihan pantai," ujar Ifki.
Layanan di posko kesehatan, lanjut Ifki, dilengkapi berbagai peralatan medis, termasuk alat defibrilasi jantung otomatis yang berfungsi menstimulasi detak jantung bagi yang mengalami gangguan jantung mendadak.
Menurut Ifki, paramedis melayani keluhan kesehatan masyarakat, termasuk berbagai penyakit yang sudah lama dikeluhkan mereka.
"Kita akan terus tingkatkan layanan medis yang dibutuhkan di posko kesehatan sesuai dengan kondisi di lapangan. Saat ini peralatan dan paramedis, serta obat-obatan yang disiagakan sudah cukup untuk melayani dengan baik," imbuh Ifki.
Baca Juga: Tumpahan Minyak di Karawang, Susi Tak Berani Galak ke Pertamina?
PHE-ONWJ juga menyambut baik keterlibatan berbagai lapisan masyarakat pesisir sebagai sukarelawan yang ikut berpartisipasi dalam pembersihan pantai, termasuk membantu proses kelancaran operasional posko logistik.
Sekitar total 1.000 orang menjadi relawan yang merupakan gabungan dari himpunan nelayan atau perangkat desa setempat, serta aparat terkait. Kelompok masyarakat tersebut berasal dari berbagai profesi seperti nelayan dan aparat desa untuk perlindungan masyarakat (Linmas).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: