Kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sempat dipuji Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (16/8/2019).
Pujian tersebut, menandakan bahwa BPK selama ini sudah bekerja dengan baik dan tak lepas dari para Anggotanya yang cekatan dan amanah.
Baca Juga: Lanjutkan, Calon Anggota BPK Petahana Dinilai Masih Layak
Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutive Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI), Tubagus Alvin Harasandi, kepada wartawan, Jumat malam.
"Pujian dari Presiden tentunya adalah buah dari kerja keras seluruh anggota BPK, tidak hanya buah profesionalitas namun juga buah integritas para anggota BPK," katanya.
"Sudah barang tentu apa yang menjadi harapan Presiden saya yakin sama dengan seluruh rakyat Indonesia, bahwa pujian ini bukan untuk berpuas diri, namun untuk dipertahankan dan terus ditingkatkan," tambahnya.
Untuk itu, dia berharap, Komisi XI DPR RI benar-benar mempertimbangkan para calon Anggota BPK khususnya para calon dari petahana yakni Harry Azhar dan Achsanul Qosasi yang akan menjalani fit & proper test.
"Pujian dari Presiden tentunya akan menjadi poin tersendiri yang harus dipertimbangkan oleh Komisi XI bagi 2 anggota BPK yang saat ini sudah lolos ke 32 besar yaitu Harry Azhar Azis dan Achsanul Qosasi," tegasnya.
Karena kata dia, mereka berdua adalah "part of" dari pujian yang diberikan Presiden. "Artinya mereka punya kinerja memuaskan dan tinggal melanjutkan saja tanpa perlu adaptasi ketika terpilih kembali," tandasnya.
Namun demikian lanjut Tubagus Alvin, tetap saja hal tersebut bukanlah harga mati, karena tentu tujuan fit & proper test adalah untuk mencari yang terbaik diantara yang terbaik.
"Pujian Pak Presiden Joko Widodo terhadap BPK yang berhasil menjadikan lembaga negara yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, dimana peranan BPK sangatlah penting. Pasalnya, BPK mengemban tugas memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat Tata kelola pemerintahan yang baik mutlak," urainya.
Kinerja BPK kata dia lagi, dapat memastikan setiap rupiah dalam APBN digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
"Hasil kinerja Anggota BPK yang diapresiasi oleh Joko Widodo termasuk yang masih menjabat saat ini dan kembali ikut seleksi sebagai Calon anggota BPK lagi, bisa jadi pertimbangan bagi Komisi XI saat melakukan pemilihan anggota BPK nantinya," paparnya.
Dengan demikian hematnya, kinerja BPK bisa dijadikan bahan sumber rekam jejak kinerja bagi kedua anggota BPK yang kembali ikut mencalonkan diri sebagai anggota BPK 2019-2024 nantinya.
Sebelumnya, dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI, Jokowi sempat melaporkan kalau BPK telah berhasil mengembalikan aset negara sebesar Rp 4,38 triliun.
"BPK telah memeriksa kinerja dan kepatuhan pemerintah dan badan lainnya, serta berhasil pengembalikan kas dan aset negara sebesar Rp 4,38 triliun," kata Jokowi di Kompleks MPR DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019) tadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat