Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prudential Buka Kelas Literasi untuk 2.000 Anak-anak Papua

        Prudential Buka Kelas Literasi untuk 2.000 Anak-anak Papua Kredit Foto: Prudential Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama UNICEF dan Pemerintah Kabupaten Supiori menggelar Program Literasi Kelas Awal (Early Grade Literacy). Program yang dihadirkan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2019.

        Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo menjelaskan program literasi tersebut seperti kemampuan baca, tulis, dan hitung. Program Literasi Kelas Awal ditujukan untuk memajukan pendidikan anak-anak di kawasan Indonesia Timur, khususnya di Kabupaten Supiori, Papua, sehingga tercipta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

        "Semangat pembangunan dengan menitikberatkan pada kemampuan mendasar seorang individu ini harus terus didukung sejak dini. Di antaranya dengan melakukan perbaikan di lini utama sumber pendidikan anak yaitu rumah dan sekolah," ujar Nini dalam keterangannya, Sabtu (17/2019) di Jakarta.

        Dia menjelaskan, diadakannya program ini karena Prudential ingin memastikan anak-anak di Papua, khususnya Kabupaten Supiori, mendapatkan pendidikan yang baik seperti anak-anak di wilayah lainnya. Program Literasi Kelas Awal menyasar 2.000 siswa kelas 1-3 SD di 40 sekolah dasar.

        "Lebih dari itu, 4.000 orang tua juga akan mendapatkan pendampingan literasi dan pemahaman akan pentingnya pendidikan yang berkualitas," ujar Nini.

        Seperti diketahui, penduduk Indonesia yang telah melek aksara mencapai 97,9%, namun masih ada sekitar 2,06% atau 3,4 juta orang buta aksara. Sebanyak 28% dari jumlah tersebut merupakan penduduk di Papua. Padahal, tingkat buta aksara di suatu wilayah menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) wilayah tersebut.

        Data UNICEF pada 2018 menunjukkan, lima dari 10 anak di Papua yang tinggal di daerah pinggiran dan pedalaman belum bisa membaca. Menurut Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Try Laksono Harysantoso, hak dasar atas akses ke pendidikan harus dipenuhi untuk memastikan kesejahteraan anak di masa mendatang.

        "Setiap anak berhak atas pendidikan. Literasi adalah fondasi bagi anak-anak untuk dapat memahami dunia di sekitar mereka. Ini adalah keterampilan mendasar bagi anak-anak untuk belajar. Ketika seorang anak dapat membaca dan menulis, pintu menuju pengetahuan dan pengalaman baru terbuka. UNICEF berterima kasih kepada para donor, seperti Prudential, yang bermitra dengan kami untuk membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak di Indonesia melalui Program Penguatan Literasi Kelas Awal. Ketika semua orang bisa membaca, maka seluruh komunitas akan dapat berkembang pesat," kata Try.

        Untuk mengakselerasi tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Supiori, program ini menyasar peningkatan literasi anak sejak dini, baik di rumah maupun sekolah. Di rumah, orang tua merupakan tokoh pendidik pertama yang penting bagi anak, dan mereka memiliki peranan penting dalam mendukung anak untuk mengenyam pendidikan.

        Setelah cukup umur, anak dapat menerima pengajaran lebih luas melalui lembaga formal pendidikan yaitu sekolah. Sekolah Dasar merupakan basis pendidikan pertama sehingga peningkatan mutu pendidikan dasar pada kualitas tenaga pengajar serta sarana sekolah, seperti bahan pembelajaran untuk menyajikan pendidikan layak yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) diperlukan.

        Bupati Kabupaten Supiori, Jules Fitzgerald Warikar, mengapresiasi program ini. Jules mengatakan Pemkab Supiori memiliki misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Karena dia yakin pendidikan merupakan langkah awal dalam membangun ekonomi dan kesejahteraan suatu daerah.

        "Kehadiran Program Penguatan Literasi Kelas Awal yang diinisiasi oleh Prudential Indonesia bersama UNICEF ini dapat membantu membantu upaya prioritas pemerintah untuk memberantas buta aksara, khususnya di wilayah timur yang makin berkembang seperti di Kabupaten Supiori," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: