Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Malaysia Batasi Pendakwah Zakir Naik Berceramah di Ruang Publik

        Malaysia Batasi Pendakwah Zakir Naik Berceramah di Ruang Publik Kredit Foto: The Star
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Kepolisian Malaysia mengatakan bahwa penceramah kontroversial India, Zakir Naik telah dilarang melakukan aktivitas publik, termasuk memberikan ceramah, setelah pernyataan berbau rasialnya baru-baru ini menimbulkan kemarahan di Malaysia.

        Naik diperiksa polisi selama sekira 10 jam pada Senin (19/8/2019), setelah polisi menerima lebih dari 100 laporan terkait komentarnya yang mempertanyakan kesetiaan umat minoritas Hindu di negara itu dan menyebut etnis China sebagai tamu di Malaysia.

        Dalam keterangan yang dilansir Associated Press, Juru bicara kepolisian Asmawati Ahmad mengatakan, semua kegiatan publik yang melibatkan Naik telah dilarang untuk "menghindari kontroversi dan permusuhan dan potensi untuk menyebabkan suasana tegang" di negara multi-etnis itu.

        Dia mengatakan bahwa polisi akan menyarankan agar semua pihak yang menyelenggarakan ceramah publik yang melibatkan Naik untuk membatalkan acaranya.

        Masalah ras adalah isu sensitif di Malaysia, di mana etnis Muslim Melayu membentuk sekira dua pertiga dari 32 juta orang penduduk Malaysia, dengan etnis minoritas besar China dan India.

        Pemerintah Malaysia enggan mendeportasi Naik ke India, karena khawatir akan keselamatannya. Namun, akhir pekan lalu Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Zakir Naik telah dibatasi dengan ceramahnya dan akan mengambil tindakan berdasarkan penyelidikan polisi.

        Penceramah berusia 53 tahun itu mendapatkan status penduduk tetap di Malaysia dan telah hidup di negara itu sejak 2016. Naik yang melarikan diri dari negara asalnya, India, sebelumnya telah dilarang masuk ke Inggris, Kanada dan Bangladesh karena pandangan garis kerasnya.

        Pada 2006 dia mendirikan saluran televisi satelit, Peace TV, yang disiarkan dari Dubai dan mengklaim memiliki lebih dari 200 juta pemirsa di seluruh dunia. Peace TV telah dilarang tayang di India dan Bangladesh karena diduga menginspirasi serangan teroris di Dhaka yang menewaskan 22 orang pada 2016.

        Pada Selasa (20/8/2019), Naik telah menyatakan permintaan maaf kepada warga Malaysia atas pernyataan kontroversialnya. Dia mengatakan bahwa pernyataannya telah diartikan di luar konteks oleh para pengkritiknya dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: