Rusia dilaporkan segera meluncurkan reaktor nuklir terapung pertama di dunia dan mengirimkannya untuk melintasi Kutub Utara pada Jumat, yang dikecam oleh para pencinta lingkungan karena berrisiko bagi kawasan tersebut. Seperti diwartakan AFP, Jumat (23/8/2019) Akademik Lomonosov penuh dengan bahan bakar nuklir, segera meninggalkan pelabuhan Kutub Utara Murmansk lalu memulai pelayaran 5.000 kilometer ke timur laut Siberia.
Badan nuklir Rusia Rosatom menjelaskan bahwa reaktor apung merupakan alternatif yang lebih sederhana untuk membangun pabrik konvensional di wilayah yang penuh dengan es sepanjang tahun, dan bermaksud untuk menjual reaktor semacam itu di luar negeri.
Akan tetapi, kelompok-kelompok lingkungan telah lama memperingatkan bahaya dari proyek tersebut, dan menyebutnya sebagai "Chernobyl on ice" dan "Titanic nuklir". Ledakan mematikan bulan ini di sebuah situs pengujian militer di ujung utara Rusia, mengakibatkan gelombang radioaktif, telah memicu kekhawatiran lebih lanjut.
Pembuatan reaktor diprediksi akan memakan waktu antara empat hingga enam minggu, tergantung pada kondisi cuaca dan es. Akademik Lomonosov yang berukuran tinggi 144 meter pertama kali dirakit di Saint Petersburg pada 2006.
Ketika tiba di Pevek, sebuah kota berpenduduk 5.000 di wilayah Siberia Chukotka, Lomonosov akan menggantikan pembangkit nuklir lokal dan pabrik batubara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri