Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harus Tuntas, Masalah Papua Tak Cukup Lewat Maaf

        Harus Tuntas, Masalah Papua Tak Cukup Lewat Maaf Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aksi massa di sejumlah wilayah di Papua menentang dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur, berujung kerusuhan.

        Peristiwa itu mendapat perhatian khusus dari praktisi hukum Hendra Karianga. Dia meminta agar pemerintah menyelesaikan permasalahan ini sampai tuntas hingga ke akar permasalahan.

        "Kita harus memahami dulu bahwa Papua adalah Indonesia. Pemerintah harus menangani kasus ini dengan baik secara komprehensif, harus ditelusuri akar permasalahannya itu apa. Kalau ucapan kebencian di Surabaya dan Malang itu akar permasalahannya, diproses supaya menimbulkan kepuasan," kata Hendra Karianga di Jakarta, belum lama ini.

        Baca Juga: Jangan Kemaruk Punya Ibu Kota, Tolong Papua Jangan sampai Terlambat!

        Baca Juga: Anggota Polisi Kirim Miras ke Mahasiswa Papua, Kapolda Jabar Meminta Maaf

        Secara psikologi Hendra mengaku memahami orang Papua seperti apa. Untuk peristiwa yang terjadi di Surabaya dinilainya memang tidak pantas.

        "Itu ujaran kebencian sudah mengarah kepada menghina suku. Kata-kata 'monyet' itu kan enggak pantas lah. Kita sama-sama Indonesia satu Tanah air, satu darah, satu warna. Enggak boleh begitu. Indonesia kalau tidak dirawat bisa kacau di mana-mana," imbuhnya.

        Hendra Karianga meminta permasalahan ini tidak hanya diselesaikan dengan aksi saling minta maaf pimpinan Jawa Timur dan Papua. Kasus ini harus diselesaikan melalui proses hukum supaya menimbuhkan kepuasan kepada semua pihak dan memiliki efek jera.

        "Menyinggung Papua menurut saya ini masalah besar. Gejolak kemarin demo bersama-sama karena mereka merasa satu daerah terhina harga dirinya," katanya.

        "Kalau maaf iya kalau mereka semua terima, kalau ada yang tidak terima gimana? Kepuasan itu adalah law enforcement supaya ada efek jera untuk yang lain juga. supaya publik melihat kalau law enforcement kita berjalan dengan baik. Kalau tidak diatasi bisa robek tenun kebangsaa ini kalau Papua bergejolak seluruhnya," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: