Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Realisasi Penjualan Alat Berat Turun, United Tractors Pangkas Target Jadi 3.600 Unit

        Realisasi Penjualan Alat Berat Turun, United Tractors Pangkas Target Jadi 3.600 Unit Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT United Tractors Tbk (UNTR) memangkas target penjualan alat berat di tahun 2019 ini dari angka 4.000 unit menjadi 3.600 unit saja. Langkah tersebut diambil setelah melihat realisasi penjualan di semester I 2019 ini kurang memuaskan.?

        Direktur UNTR, Iman Nurwahyu, menilai bahwa prospek bisnis alat berat masih akan penuh tantangan hingga akhir tahun nanti. Oleh karena itu, target 3.600 unit diklaim menjadi yang paling realistis untuk dicapai.?

        Baca Juga: Usaha Tambang Moncer, Selamatkan Keuntungan United Tractors

        "Target penjualan akan diturunakan menjadi 3.600 unit," imbuh Iman, Jakarta, Senin (26/08/2019).?

        Sebagai informasi, kinerja penjualan alat berat UNTR turut dipengaruhi tekanan harga komoditas, baik komoditas batu bara maupun komoditas sawit.?

        Baca Juga: Cuan Dikantongi, Investor Kabur dari Saham United Tractors!

        Dengan sentimen tersebut, UNTR hanya mampu merealisasikan penjualan sebanyak 2.122 unit untuk kurun waktu dari Januari-Juli 2019. Angka tersebut menurun 26,2% dari capaian UNTR pada periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 2.876 unit

        Sekretaris UNTR, Sara K. Loebis, mengungkapkan bahwa sektor pertambangan berkontribusi sebesar 46% dari total penjualan alat berat UNTR, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 55%. Kemudian diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 29%, perkebunan sebesar 15%, dan kehutanan sebesar 12%.

        "Penjualan di 2019 lebih rendah karena tahun lalu harga batu bara masih lebih tinggi," jelasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: