Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dari Bisnis Rokok, Gudang Garam Siap Bangun Bandara di Kediri

        Dari Bisnis Rokok, Gudang Garam Siap Bangun Bandara di Kediri Kredit Foto: Gudang Garam
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Emiten rokok Tanah Air, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyatakan kesiapannya untuk terjun ke dalam bisnis infrastruktur dengan membangun sebuah bandara di Kediri. Sejauh ini, rencana pembangunan bandara masih dalam proses penyelesaian perizinan.?

        Direktur Gudang Garam, Istata Taswin Siddharta, mengungkapkan bahwa belum dapat dipastikan kapan pembangunan bandara akan dimulai. Yang jelas, pembangunan tersebut setidaknya akan memakan waktu hingga tiga tahun lamanya.

        Baca Juga: Kebijakan Diskon Rokok Jadi Buah Bibir, Saham Gudang Garam Cs Terbakar!

        "Berapa lamanya (dibangun) yang pasti a view years. Tidak kurang dari tahun, setidaknya tiga tahun," jelasnya kepada media di Jakarta, Selasa (27/08/2019).?

        Istata menambahkan, proses pembebasan lahan guna membangun Bandara Kediri tersebut saat ini sudah mencapai 90%. Ia menegaskan, proyek pembangunan infrastruktur tersebut bukan merupakan diversifikasi bisnis GGRM secara komersial, melainkan sebagai wujud tanggung jawab GGRM dalam membangun negara.?

        Baca Juga: Gudang Garam Raup Untung Rp3,55 T dari Jualan Rokok

        "Bandara dan infrastruktur yang lain kami pastikan tidak memiliki tujuan diversifikasi ke infrastruktur komersial. Kami tidak kejar keuntungan," tegas Istata.?

        Sementara itu, berkenaan dengan nilai investasi atas pembangunan bandara, Istata enggan menyebutkan nominal. Ia hanya menginformasikan, seluruh pendanaan akan didapat dari kas internal perusahaan sehingga perusahaan tidak melakukan penggalangan dana dalam bentuk apa pun.

        Baca Juga: Bandara Tjilik Riwut dan Supadio Siap Dukung Pengembangan Ibu Kota Baru

        "Budget-nya masih dihitung terus karena harga berubah dan kesulitan konstruksinya belum dimengerti," lanjutnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: