Pengelola jaringan hotel asal India, OYO Hotels mengklaim sudah bisa mendongkrak tingkat okupansi hotel kelolaannya. Semenjak beroperasi Oktober 2018 lalu, OYO Hotels kini sudah bermitra dengan lebih dari 1.000 hotel. Hasilnya, tingkat okupansi rata-rata hotel kelolaanya mencapai 80% saat ini.
"Okupansi hotel OYO saat ini sudah di atas rata-rata okupansi hotel normal. Tapi ini juga tergantung season-nya," kata Country Head of Business Development OYO Indonesia, Agus Hartono Wijaya di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Hasil tersebut, lanjutnya, tidak terlepas dari teknologi digital yang OYO terapkan, yakni OYO OS, sistem manajemen properti, aplikasi pemilik hotel, dan intervensi berbagai teknologi lainnya.
Baca Juga: OYO Siap Tambah Investasi di Indonesia Rp4,3 Triliun
Sementara itu, Pendiri dan CEO OYO Hotels & Homes, Ritesh Agarwal, mengatakan, Indonesia menjadi kunci pertumbuhan OYO di Asia Tenggara dan global. Saat ini OYO telah tumbuh menjadi jaringan hotel terbesar di Indonesia.
Ritesh mengatakan, kurang dari satu tahun beroperasi di Indonesia, OYO kini telah bermitra dengan lebih dari 1.000 hotel, 27.000 kamar yang tersebar di 100 kota di Indonesia, serta 1.200 pemilik hotel yang bergabung dalam jaringan OYO.
"Pencapaian ini berhasil diraih lebih cepat dari target awal perusahaan, yaitu berekspansi ke 100 kota di Indonesia pada akhir 2019. Kami juga bangga karena semakin mendapat kepercayaan dari pemilik hotel di Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 1.200," pungkasnya.
Baca Juga: Ambisi OYO Masuk Pasar Eropa: Gelontorkan Triliunan Hingga Lakukan Akuisisi
Pada awal peluncurannya di Indonesia, OYO mulai dengan bermitra dengan 30 properti di tiga kota, yakni Jakarta, Surabaya, dan Palembang dengan lebih dari 1.000 kamar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: